Ternyata sebelum menjadi seorang mutan berwarna biru, Dr. Hank McCoy adalah seorang
Suatu hari, ketika akan menjual kuda dan keretanya, Jack menonton sebuah pertunjukkan teater yang diperankan oleh
Kuda dan kereta nggak laku bahkan hampir hilang, si princess entah kenapa nggak terjangkit kapten-pengawal-complex, dan Dr. Hank McCoy yang masih bernama Jack pulang membawa beberapa butir bibit kacang. Hujan deras, seorang putri yang kabur, dan seekor kucing oranye gendut kemudian, bibit kacang itu menjadi pohon raksasa, yadda yadda yadda and everybody lives happily ever after.
Fee. Fye. Foe. Fumm.Siapa yang mengira Bryan Singer bisa membuat film fantasi menggemaskan seperti ini? Selama ini film2 beliau yang gue tahu selalu bernada serius, sebut saja
Dan menurut gue, Bryan did a good job. Menonton film ini terasa seperti menaiki wahana di Dufan, entah yang mana. Terasa menyenangkan dan menegangkan, namun pada saat yang bersamaan terasa lambat berjalan, walaupun bukan sesuatu yang buruk.
Layaknya film fantasi bertema kekeluargaan, jalan cerita dan ending dari Jack the Giant Slayer sebetulnya mudah ditebak, namun ada beberapa detail yang sedikit mengejutkan dan akan menghibur mereka yang menontonnya.
Erm, yeah, not that scene.
Even though ... you know.
But, not that scene. That's not even from this movie.
Nor any movie, that's a photo shoot.
Anyway, menurut gue adegan2 tak terduga di film ini menjadi salah satu daya tariknya, mengingat sutradaranya adalah orang yang mengejutkan dunia dengan Keyser Soze-nya. Dan layaknya Kevin Spacey sebagai Soze di The Usual Suspects (oh, shut it, film itu sudah berusia 18 tahun, dan saat review ini dibuat, lebih dari setengah penduduk bumi udah tau siapa Keyser Soze! Kalo belum tau, salahnya belum nonton!), Hugh Jackman di X-Men, dan Brandon Routh di Superman Returns, film ini juga memiliki seorang bintang yang namanya terangkat.
Ewan Gordon McGregor.
Iyak, salah foto lagi.
Mari diulang.
Ewan Gordon McGregor.
Emh.
*ngepel*
Yeah, dia sudah meraih fifteen-minutes-of-fame-nya di Trainspotting, tapi menurut gue Jack the Giant Slayer ini kembali membuat Ewan terlihat superior dibanding pemeran-pemeran lain, dan itu bukan karena jambulnya yang selalu sempurna. Bahkan menurut gue, performance Ewan melebihi sang bintang utama, Nicholas Hoult. Bukan berarti abang ganteng menggemaskan ini tidak menunjukkan akting yang baik, tetapi lebih terlihat karena ia ‘lelah’ setelah menjadi zombie kasmaran yang lambat di Warm Bodies. Honestly, kalau nggak ada Ewan McGregor dan Nicholas Hoult, juga seekor kucing oranye gendut, film ini akan terasa biasa saja.
Eleanor Tomlindon memerankan Princess Isabelle dengan baik, seorang putri yang nekat memilih jalan hidupnya sendiri (so very Disney ya?). She's even a very tough royal girl, this can be seen from the way she had her own (golden) armour and she rode her own horse. Bahkan ketika kotanya diserang, sang putri ayu nan geulis ini tidak ragu untuk turun tangan membantu Elmo ... nt dan pasukan kerajaan yang lain. Pun ayahnya, King Brahmwell (Ian McShane), beliau sedikit mengingatkan gue akan Theoden King di The Two Towers, waktu Helm's Deep diserang. Beliau turun tangan membela kerajaannya, dengan cara jadi mandor tentara, tapi begitu tenaganya dibutuhkan raja ini juga tidak segan mengerjakan pekerjaan kasar.
Raja teladan, mungkin dia banyak menonton televisi internasional dan menjadikan Jokowi sebagai panutannya. Saya kagum.
Film Ewan paling Holiwud komersil menurut gue adalah Angels & Demons. Yeah yeah, gue yakin ada banyak film lain yang lebih komersil, tetapi yang saat ini ada di top of my head adalah film yang masih ngotot mempertontonkan jidat Tom Hanks, so get over it. Mungkin seharusnya Jack the Giant Slayer juga direncanakan menjadi film fantasi komersil ala-ala Alice in Wonderland-nya Tim Burton (damn you, Disney!). tetapi, kehadiran Ewan berhasil membuat film ini terasa memiliki kualitas yang berbeda. And I think we need more actors like him in Hollywood.
Kekurangan film ini adalah skenario yang datar dan karakter Ewen Bremner yang bener2 minta di-bitch slap sampai Sweden.
Cukup ngagetin sebuah karya Bryan Singer memiliki karakter nggak berguna seperti orang ini.
Dan Stanley Tucci juga terasa tidak maksimal. Seperti Christoph Waltz waktu ditarok di The Three Musketeers. Bahkan Christoph di sana masih lebih berasa kualitas aktingnya daripada Stanley di sini.
Tentu saja, kita tidak boleh melupakan Bill Nighy. Walaupun Pakde satu ini tidak terlihat wujudnya, tetapi pesonanya tetap terasa melalui General Fallon yang berkepala dua. Hiii ...
Have to admit, though, aura villain-nya agak2 bernuansa Davy Jones, sans kisah cinta tragisnya.
Menurut gue film ini sangat menyenangkan ditonton, dan kalau kalian mau nekat menontonnya setelah Warm Bodies, it would be great. Nicholas Hoult aside, of course. Jadi, setelah berhangat-hangat bersama R dan Julie, you can laugh with Jack and Elmo ... nt. And his jambul. No, really, jambul itu sudah menempuh banyak situasi berbeda kenapa dia tetap tegak berdiri seperti bagian tubuh Ewan McGregor di film2 indie yang pernah dibintanginya di tahun 90an?
Notes.
- Jack the Giant Slayer poster came from http://teaser-trailer.com and http://collider.com
- General Fallon came from http://www.hollywoodreporter.com
- Jack watching a show came from http://collider.com
- Isabelle, Crawe, and Elmo ... nt came from http://www.flicksandbits.com
- Bryan Singer and Royal Guards came from http://cineplex.com
- Ewan and Jonathan came from http://bohemea.tumblr.com
- Elmo ... nt on a blanket came from http://ww4.hdnux.com
- Ewan McGregor came from http://news.bestofewan.com
- Nicholas Hoult and Ewan McGregor came from http://upcoming-movies.com
- Scene from Jack the Giant Slayer came from http://filmofilia.com
- Nicholas Hoult and Bryan Singer came from http://justjared.com
- Tucci, Hoult, Nighy came from http://aceshowbiz.com
- Elmo ... nt came from http://www.tumblr.com
1 comments:
jambul is the highlight of the movie! noted! hahahahahaah
banyak bener film bagus sih kapan nontonnya nih (tempat peminjaman dvd yg deket aja belum nemu) hahahah
Post a Comment