Saya sehubung pemilik blog yang sudah lama terlantarkan ini mendoakan sukses dan bahagia selalu untuk para pirsawan dan pirsawati sekalian.
Bagaimana perayaan Tahun Baru kalian? Semoga menyenangkan ya. Mari kita awali 2014 dengan kesenangan.
Salam super.
Nah, keriaan Tahun Baru tidak selalu diisi dengan pesta sampe mabok dan berbagai perayaan hedonisme. Ada beberapa orang [baca: TV series geek, or something like that] menemukan keriaan lain dalam hingar bingar Tahun Baru ini, berupa lanjutan sebuah serial dari Britania Raya, yang berhasil membuat jemaat fandom-nya stres bukan main dua tahun lalu, ketika series finale-nya diputar.
Yup, Sherlock. Detektif gendeng yang membuat nama Benedict Cumberbatch laris manis seperti timun suri di bulan Ramadan.
Anyway, blog entry kali ini tidak ada kemungkinan mengandung babi, sehingga masih halal, tetapi besar kemungkinan mengandung SPOILER, jadi kalau pirsawan dan pirsawati belum menonton Sherlock, episode The Empty Hearse, bisa menunda dulu membaca blog saya ini, dan membuka YouTube untuk menonton mini-episode prekuelnya, Many Happy Returns.
Long story short, the newest episode of Sherlock took place two years after the heartbreak of
Because he didn’t need one.
#SherlockLives
Dan layaknya seorang mantan pacar terindah yang kurang ajar, Sherlock muncul ke hadapan John ketika sang dokter mau melamar pacarnya, dan tentu saja ujung-ujungnya
Right, I’ll start my rambling now.
Untuk sebuah pembukaan yang telah dinantikan selama dua tahun, menurut gue episode ini sangat, sangat spektakuler. Nggak kaya sebuah edisi khusus ulang tahun ke-50 sebuah serial Inggris klasik gitu deh. It’s a roller coaster of fun and thrill. It’s probably the most fun this series ever had since its premiere in 2010. Gue merasa kalau keceriaan episode ini ada di tangan penulisnya, Mark Gatiss. Well, at least that’s the only name on the opening credit. Nggak ada kekusutan storyline ala Steven
Oke, selain pemunculan Sherlock, semua karakter di serial ini terlihat lebih terbuka dan warmed up to each other. Sedikit demi sedikit latar belakang terbuka. My personal favourite would be the Holmes brothers.
Yep, di episode ini hubungan abang-adek maha cerdas ini terlihat lebih manusiawi daripada sebelumnya. Bahkan, orang tua mereka juga menampakkan diri, diperankan oleh orangtua Benedict Cumberbatch yang sebenar-benarnya.
And, damn, Mr. Gatiss deliver the reunion scene very fookin' well! Selama lima menit Sherlock dan John bertemu lagi, rasanya kaya diblender. Ketawa geli pas lihat John nggak ngeh kalau orang yang di sampingnya itu Sherlock, dan ketika Sherlock akhirnya menampakkan diri ke John (dan mengganggu lamarannya), sampai ... John meng-headbutt Sherlock.
Nggak ngerti mau ketawa atau nangis liatnya ...
Kalau di film Sherlock Holmes buatan Guy Ritchie terlihat Mary tidak begitu suka sama Sherlock, di series ini justru Mary (Amanda Abbington, Martin Freeman's real life adorable and cute partner) dan Sherlock terlihat ikrib layaknya seorang gay dan fag hag-nya.
Apakah ini karena masih permulaan, atau nantinya Mary juga akan semakin keki pada Sherlock?
We’ll see, karena berdasarkan pengamatan dua kali nonton episode ini, sifat Sherlock sudah sedikit berubah, lebih ceria dan playful, walaupun masih tidak mengerti konsep hubungan antar manusia.
Mycroft Holmes (Mark Gatiss) dan Greg Lestrade (Rupert Graves) yang di dua series awal sangat kaku dan selalu tegang, di The Empty Hearse juga lebih laid back dan santai, cenderung onyon, tapi membuat mereka terlihat lebih manusiawi dan bukan hanya sekedar pelengkap yang muncul every now and then, sekedar mengucapkan kalimat-kalimat pendek yang menghibur.
Episode pertama series 3 ini terasa seperti ucapan terima kasih dan permintaan maaf sekaligus dari tim Sherlock. Ucapan terima kasih karena fandom-nya mau bersabar menanti kelanjutannya, dan permintaan maaf karena membutuhkan waktu yang sangat, i repeat, SANGAT lama untuk mereka sampai menyajikannya.
Selama tiga jam (saya nonton dua kali, ingat itu) menikmati tontonan ini, terdapat beberapa fan service yang disajikan, mulai dari hubungan Sherlock dan John yang semakin mesra, Sherlock dan Molly (Louise Brealey) yang
Oh yeah.
Yes, Andrew Scott made an appearance here, and he looked dashing as ever as Sherlock's nemesis.
Satu lagi yang membuat gue sedikit histeris bahagia ketika menonton episode ini adalah preview sang kakak ipar Mikkelsen di ujung episode.
Yup, those are Lars Mikkelsen’s blue eyes. I think he will be Sherlock’s next major nemesis, after Jim Moriarty, Charles Augustus Magnussen.
January is the month of the big brother, and February will be the little brother with his Hannibal.
So, 2014 started with some Scandinavian flavour, yes?
Okay, enough rambling.
Stop reading this, and go download it if you haven’t.
Go see it if you have, but keeping it instead of watching it.
And start your 2014 with excitement!
Bonus: Trailer for Sherlock S03E02, The Sign of Three.
Notes:
- New Year in Jakarta came from http://cdn.doublemesh.com
- New Year Papa Thranduil made by @realtessachen
- Sherlock promo came from http://www.bbc.co.uk
- Many Happy Returns photo came from http://nerdragefilms.com
- #SherlockLives came from http://metro.co.uk
- Halal Sherlock came from @imandita
- The Holmes Bros came from http://rebloggy.com
- The Freemans came from http://www.radiotimes.com
- Jim and Sherlock came from http://whatculture.com
- Lars Mikkelsen came from http://avenged-wholockian.tumblr.com
- Hannibal S02 poster came from @bryanfuller
0 comments:
Post a Comment