17 November 2011 11 comments

The Adventures Of Tintin [2011]

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Animation
pertama kali gw dikasih tau soal Tintin itu dari Bokap gw. beliau punya 2 komik Tintin, bahasa Inggris, yang Red Rackham's Treasure sama Flight 714. dulu gw cuma bisa baca yang panel berisi Mas2 berkulit cokelat marah2 pake bahasa Melayu. kemudian, Pakde gw ngebeliin yang bahasa Indonesia, Hiu Laut Merah. pertama kali baca sih, ya suka2 aja sih, walaupun agak nggak mudeng, seperti Thomson & Thompson itu siapa, Jendral Alcazar itu siapa, kenapa namanya jadi Ramon Zarate? trus kenapa Bianca Castafiore koq dijauhi sekali. bahkan dulu gw gak tau Affandi itu artinya apa.




















kemudian datanglah masa dimana Bokap gw rajin membelikan gw Tintin. dan sesekali gw juga meminjam punya si Puni. wuah, mulai deh seneng baca Tintin. petualangan2nya, Snowy/Milou, gambar2nya, dan of course ... Captain Archibald Haddock. om brewok yang satu ini menggemaskan banget. oon, doyan mabuk2an, trus kalo udah memaki, yaoloooo ... i would love to have his curses' Thesaurus!!

sayangnya, banjir besar melahap komik2 Tintin gw
puluhan tahun kemudian, gw dapet versi mangascan-nya, kumplet! sampe yang Alph-Art juga ada. whoo-hoo!


tahun 2011 ini, nama Tintin, Snowy, Capt. Haddock, Thomson & Thompson, Sir Francis Haddock dan Red Rackham, disatukan dengan nama2 berikut ini; Amblin Entertainment, WETA Digital, Steven Spielberg, Peter Jackson, Andy Serkis, Jamie Bell, Simon Pegg, Nick Frost, Edgar Wright, Daniel Craig, Sebastian Roche, Steven Moffatt dan John Williams, dalam sebuah film berjudul Adventures of Tintin. sudah bisa dibayangkan betapa spektakulernya?


jadi begitu filmnya masuk ke bioskop tercinta yang tidak ada angkanya itu, gw langsung nyeret Pol dan Koh Pengkie [yang kelihatannya lagi butuh hiburan pasca-jam-kantor] untuk nonton. 3D.



baru opening credits, gw udah kelojotan sendiri, saking kerennya! sumpah keren banget itu! udah jadi satu "short movie" sendiri hihihi. tapi kekaguman tidak berhenti di situ .... ketika film sebenarnya mulai, kepala gw rasanya udah mau meledak. anjiiiiirrr!!! gilak ya itu animasi buwaguuuuusssss banget!!! karakter2 Tintin yang biasanya berwujud 2D di komiknya sekarang jadi 3D, dan bagus! enggak maksa macam Garfield atau Smurfs kemaren! ini lebih alus ... ibarat kata nyureng dikit tuh, udah keliatan kaya film beneran!

tanpa bermaksud membocorkan jalan cerita, gw mau berkomentar kalau jalan cerita film ini menarik banget. bukan sesuatu yang baru, karena gw udah faseh banget sama ceritanya Tintin *congkak*, jadi gw tau apa aja yang terjadi selama mencari harta karun Unicorn itu. tapi tapi tapi .... gw suka mix and match-nya. yep, tim scriptwriting film ini enggak mentah2 adaptasi dari komik duologi Unicorn-Red Rackham, tetapi dari beberapa buku. dan hasilnya tuh indah banget! dan sangat Indiana Jones.
well, gw gak akan mengatakan kalau Tintin ini niru Indiana Jones, karena justru Tintin muncul duluan daripada Indy. dan Steven Spielberg pun baru tau Tintin itu eksis ketika ada media yang me-review Raiders Of The Lost Ark itu mirip Tintin.
tsk. bloody Americans.

selain cerita yang menarik, visualisasinya menurut gw juga luar biasa. lokasi2 yang selama ini hanya ada di buku komik sekarang ada di depan mata dalam bentuk 3D, yang walaupun computer-generated, tetapi tempat2 eksotis itu tetap terlihat keindahannya. dan salah satu keuntungan membuat Tintin dengan teknologi animasi adalah, pengambilan gambar bisa dilakukan dari angle manapun, karena kamera tak akan kepetok properti/setting.

ini serius.
karena selama 2 jam nonton film ini, gw sangat mengagumi angle2 cinematography-nya. asli keren banget, dan kayanya ga bakal mungkin dilakukan kalau Adventures Of Tintin ini dibuat live action pake manusia, dan prop beneran!

pembentukan karakternya pun juga luar biasa. mungkin masih ada yang inget dulu di saluran televisi lokal Indonesia, ada yang pernah muter Tintin the Series. kartun 20 menit, satu buku komik dibagi 2 episode. menurut gw pengisian suara karakter2 di situ bagus banget. tjutjoklah sama bayangan gw selama ini. Tintin yang almost perfect tapi oon, Capt. Haddock yang "buas", Thomson & Thompson yg super oon XD [they're not twins, did you know?], dan Snowy yang menggemaskan.

and now, Jamie Bell, Andy Serkis, Simon Pegg, Nick Frost did a marvellous job lending their voices in this movie! gak cuma pengisian suara, tetapi membawa karakter2 ini ke bentuk 3D yang enggak mengerikan, kaya Garfield *masih*, juga amazing. Tintin jadi mirip Ronan Keating, dan suaranya Jamie Bell itu cocok banget! boyish, tapi at the same time cocok sama aura Tintin yang kelihatannya udah on-age, tapi energinya kekanakan. Capt. Haddock tetap seperti ujud asalnya, lebih menggemaskan, Snowy terlihat ndud dan lucu, Thomson & Thompson berbeda ukuran, kelihatannya bergantung pada yang mengisi suara. sumpah gw gak inget which is which, tapi gw curiga salah satu dari mereka yang dibuat lebih ndud itu diisi suaranya oleh Nick Frost, sedangkan yang lebih ramping bagiannya Simon Pegg. kemudian Red Rackham, terutama ketika ia berjalan di atas tiang kapal yang udah kebakar itu. duh, Gusti Zeus, bahkan siluetnya pun terlihat ganteng. tjutjok dijajarin sama Kapiten Jack Sparrow!



walaupun ujut aselinya ternyata enggak :|
pengisi suaranya sih iya ... Daniel Craig, baby!!


animasinya pun bagus banget, gerakan2nya terlihat sangat manusiawi. Spielberg membuat keputusan yang tepat dengan mengajak Peter Jackson, sang juragan WETA [Gollum, anyone?]. bahkan kelihatannya, teknologi yang ada di WETA udah lebih diperbaharui lagi sejak Gollum. adegan Unicorn vs. Rackham's ship itu indah banget! pertarungan antar kapal terkeren yang pernah kulihat setelah Black Pearl vs. Flying Dutchman di At World's End [iya, gw suka film itu, ada masalah?], dan gw pun wondering, kenapa waktu kecil gw gak tertarik sama pirates ya? XD



anyway, watching this movie is one hell of a ride!
ngeliat Tintin bergerak2 tiga dimensi, berinteraksi sebenar2nya, pemandangan lokasi yang full, nggak terbatas panel komik, dan ... musik pengiring yang luar biasa [bener2 deh itu John Williams, patut diberi standing ovation!]. dan buat yang udah baca semua komik2nya kaya gw, pasti seneng liatnya, karena ada detail2 yang bisa bikin "eh itu kan ...", "waaaa ... ada itu di sini!" gemes deh pokoknya!


konon katanya Adventures of Tintin ini mau dibuat trilogy. gw sangat mendukung terwujudnya rencana ini. kami butuh film2 spektakuler untuk ditunggu setiap tahun, apalagi setelah Harry Potter abis. dan akan lebih baik lagi kalau Peter Jackson terlibat dalam film2 yang patut ditunggu tiap tahun ini.

jadi buat yang belum nonton Tintin, this movie is highly recommended! especially in 3D!


ps. Tintin poster came from onlinemovieshut.com,
image of Tintin comic's full cast came from brusselssite.com,
image of Captain Haddock came from www3.sympatico.ca,
image of Peter Jackson and Steven Spielberg came from tintinblog.com,
Tintin's scenes came from kino-riga.eu, www.setaswall.com, themoviesummary.com, opionator.wordpress.com, lifewithdoctordoubleyou.blogspot.com,
image of Tintin's cast came from teenfi.com,
image of behind the movie of Tintin came from 2.bp.blogspot.com [that seemed to be a property of Empire Online],
image of Daniel Craig came from onlinemovielists.blogspot.com,



15 November 2011 10 comments

The Three Musketeers [2011]

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Action & Adventure
  sejak jaman gw masih muda, gw selalu tertarik dengan film2 swash-buckling. ada perasaan kagum ketika melihat pejantan2 gagah adu pedang. bahkan dulu gw pernah jatuh cinta berat sama Robin Hood di kartunnya Disney, selain jago memanah, tengil, sang rubah juga piawai memainkan pedang.

iya, Robin Hood yang rubah.
rubah tertampan yang pernah kulihat.

Robin Hood, The Three Musketeers, Cowok Bertopeng Setrikaan The Man In The Iron Mask, The Count Of Monte Cristo, Lord Of The Rings Movie Trilogy, semua pernah gw tonton, dan gw sangat menyukai adegan2 yang melibatkan adu pedang. seru aja denger suara metal beradu dengan cepat dan sadis. mungkin besok2 gw perlu men-download film2nya Errol Flynn ya?

anyway, spiking of The Three Musketeers, beberapa waktu lalu, gw nonton versi terbarunya bersama teman2 JH6, minus Shinta yang sekarang sibuk berbikini sambil bikin resort di Bali. misi nonton The Three Musketeers kali ini, juga berkaitan dengan Koh Pengkie yang penasaran berat sama Pejaten Village. jadilah kita nonton di sana.

filmnya menurut gw luar biasa.
visualnya tuh cantik banget, dan bukan cuma jajaran wajah2 rupawan yang suwangat uwenak dipandang [adik kecil yang jadi demi-god songong di Percy Jackson sudah tumbuh besar dengan sukses!], tetapi juga setting tempat, properti, bahkan kostumnya. yes, you read that right. kostum2 jaman Revolusi Industri yang ribet penuh detail, dan fierce. baju berkerah paku/kawat/duri/peniti raksasa warna ungu yang dipakai Duke of Buckhingham bisa berakibat fatal kalau dipake di TransJakarta yang hobi ngerem mendadak!

dan kelihatannya, walaupun terlihat sepele, tetapi fashion memegang peranan penting di sini. tak hanya di perang tren warna, tetapi juga masing2 karakter seperti diberikan potongan pakaiannya sendiri. Athos, akan sering terlihat dengan baju yang hitam sampai sarung tangannya, dan cape yang lebar. sedangkan Porthos, nyaris tak pernah terlihat memakai cape, tetapi potongan pakaiannya sangat necis. Aramis, sebagai sang pendeta ndosani, memakai outfit yang sedikit terlihat seperti clerical uniform. tinggal kasih aja tuh clerical collar, udah siap untuk digagahi. eh.

Milady, tentu saja dengan busana nan ribet ala lady jaman itu. Buckingham, surprisingly sangat fashionable. no, make that hillariously fashionable. gw rasa faktor Orlando Bloom memegang peranan yang cukup kuat di sini.



dibanding The Three Musketeers-nya Charlie Sheen, Kiefer Sutherland, Oliver Platt dan Chris O'Donnell jaman dahulu kala, film yang ini jauh lebih fun, dan lebih mengumbar testosteron [ya iyalah, yang dulu Disney aja gitu!], sedangkan kalau dijajarkan dengan Cowoq Bertopeng Setrikaan The Man In The Iron Mask yang ada Juragan Setrikaan Jeremy Irons, John Malkovich, Gerard Dipardieu dan Gabriel Byrne, film ini lebih 'cerah'.

dan emang dasar sang sutradara, Paul W.S Anderson, sebelumnya mengerjakan Resident Evil series bersama sang isteri, Leeloominaï Lekatariba Lamina-Tchaï Ekbat De Sebat Milla Jovovich, jadi karakternya Milla, simply known as Milady, itu juga gak jauh2 amat bedanya sama si Alice. cuwantek, keren, gemesi, tapi luar biasa gahar.



pembukaannya tuh keren banget, ketika memperkenalkan Athos [Matthew McFayden], Porthos [Ray Stevenson], Aramis [Luke Evans] dan Milady. keliatan gitu karakter2 masing2 musketeer dan si perempuan asoy itu. mereka mencuri salah satu blueprint milik Leonardo DaVinci, yang menunjukkan cara membangun zeppelin. setelah blueprint berhasil mereka ambil, ternyata sang perempuan kece berkhianat dari Athos. ia lebih memilih lelaki yang tak kalah cantik, Duke of Buckingham [Orlando Bloom, aseli deh, kecantikannya tuh ngalah2in Milla!].
jadi si Milady itu ternyata jahat.

ih, udah deh, gak usah sewot, itu adegan dia berkhianat ada di 10 menit pertama! gw nggak kasih spoiler macam "Bruce Willis ternyata setan!"-nya Sixth Sense! atau penjahatnya Saw itu yang di tengah!

............................
kalian semua yang membaca review ini udah nonton Sixth Sense dan/atau Saw kan? :|

anyway, fast forward ke beberapa tahun kemudian, dimana seorang pemuda bernama D'Artagnan [Logan Lerman] berangkat dari desanya untuk menjadi anggota musketeer, dan bertemulah dia dengan tiga lelaki Keltik bersuara aduhai. adegan perkenalan D'Artagnan sama ketiga musketeer sangat mirip dengan versi Disney dulu, mungkin emang template dari buku ya? jujur aja, gw belum baca bukunya. tebel banget bok! tapi kalo ada e-book-nya enggak keberatan deh dowload. *dikutuk Mbah Alexadre Dumas jadi pena bulu*

dari adegan perkenalan itulah keindahan visual di semua sudut film imulai. adegan2 adu pedang, kostum2 fabulous, arsitektur dan interior bangunan2, detail2 zeppelin, sinting semua dah! bener2 sehat buat mata ni film. konflik yang ada di film ini juga cukup kusut. jadi si blueprint yang dicuri itu, sama Buckingham mau buat dipamerin ke Louis XIV [sumpah annoying banget mukanya orang ini!], tapi di waktu yang sama, juga buat manas2in Cardinal Richelieu [Christoph Waltz, tidak keji sepeti di Basterds dan Hornet, tetapi tetap menyenangkan dilihat].

tetapi ternyata permasalahan bukan hanya di zeppelin maha ganteng itu, kisah cinta sang Louis dengan istrinya, Anne [Juno Temple], pun juga ikut2an kusut, sampai2 D'Artagnan dilibatkan.

selain visual yang luar biasa, dari segi audio film ini juga sangat menggairahkan. Matthew McFayden dan Ray Stevenson itu suaranya membahana dan seksi sekali. bawaannya pengen merinding kalo denger suara mereka. Orlando Bloom, ya udah ya, kita udah tau suara dese kaya apa. tetapi, ketika menjadi villain, seperti ada yang berbeda dengan suaranya. terdengar ... agak diseret. seperti ... Viggo Mortensen.

ah, my dear Elf-Boy, ternyata hubungan kalian masih berlangsung ya?
yeah, Orlando Bloom .... ya udah ya. mau diapain juga, kayanya dia bakal tetap keliatan beautiful. bahkan dikasih peran villain aja, dia masih bisa keliatan lenjeh dan minta diunyel2 ala Will Turner gitu X)

sambil membahas The Three Musketeers ini, aku juga ingin memperkenalkan mupengan baruku: kembarannya Orlando Bloom abangnya James McAsoy Luke Evans.

duh, Gusti Zeus ... mukanya boros sekali ya? :|
orang ini, walaupun dia terlihat seperti versi tuanya Orlando Bloom, tetapi usianya 2 tahun lebih muda dari Orlando. aku pun terkejut ketika mengetahui fakta ini. kemaren liat dia lagi di Immortals, nanti aku akan membahas film itu di review berikutnya. dan mulailah aku jatuh bangun melihatnya. di saat2 lagi kejet2 gitu, aku menemukan sebuah berita yang cukup menjelaskan kenapa efek jatuh cinta sama si Padre Aramis ini bisa segitunya .... dese gembira ria.

YA PANTES AJAAAAAA!!!

duh, ini gaydar gw saking update-nya sampe lupa apa ya, kalo ijk masih semacam perempuan straight? dikasih nafsunya sama lelaki gay melulu! ya sudah deh! saya terima aja! *ceritanya pasrah dan nrimo*

tapi bok yaaa ... masih pada inget gak gimana kesuat2nya gw sama Padre Kiernan beberapa tahun lalu? gara2 Stigmata? belum cukup gw gelepar2 sama Padre itu, lalu Jeremy Irons dan Gary Oldman pun beramai2 jadi pendeta di Iron Mask dan Scarlet Letter. emh!

sekarang? pendeta ujudannya kaya giniiii???
gilak! mengaku dosa udah gak usah pake pembatas bilik deh! gak sopan banget itu bangsa Keltik!

ahem. eniwei.
sebenarnya yang agak disayangkan perannya Christoph Waltz. tanggung. kayanya masih bisa dieksplor tuh orang itu, Kardinal oon itu. mubazir aja gitu pake aktor semacam Christoph Waltz untuk peran yang gitu doang. begitu pun Orlando Bloom.

secara teknikal, gw suka sekali angle2 pengambilan film ini. mungkin karena Mr. Anderson, we meet at last udah terbiasa sama Resident Evil, ya, jadi udah tau gitu cara ngambil gambar yang oke untuk film2 action tuh dari mana aja sudutnya.

dari segi soundtrack juga oke. scoring-nya keren banget, sekilas agak mirip sama Pirates of the Caribbean sih, entah emang dimaksudkan begitu atau emang faktor Orlando Bloom dan swash-buckling. terserah deh yang mana, yg penting keyen! X)

waktu gw menonton film ini kemaren agak sedikit menyesal karena tidak mencoba yg 3Dnya. karena bisa dipastikan, tampilan 3Dnya akan sangat ciamik, soalnya dalam format 2D aja udah ngeri banget kerennya! this is a  must have. untuk menambah koleksi.

duh, Gusti Zeus, Luke Evans ...

ps. poster of The Three Musketeers came from impawards.com,
image of Disney's Robin Hood came from fanpop.com,
image of Duke Buckingham in purple outfit came from geektyrant.com,
image of Musketeers' costumes came from
divasanddiamonds.wordpress.com,
image of the musketeers and D'Artagnan came from
,
image of Milady came from crazycrishereandthere.blogspot.com,
image of Orlando Bloom as Duke Buckingham came from magic.co.uk,
image of Cardinal Richelieu and Milady came from movies.about.com,

image of Luke Evans in a suit came from ones2watch4.com,
image of Luke Evans as Aramis came from http://www.monstersandcritics.com and poptower.com.




21 August 2011 28 comments

Kungfu Panda 2 [2011]

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Animation

one reason to watch this movie: Gary Oldman as a peacock!
yes! i wanna see the peacock-cock-cock, the peacock-cock-cock ...
come on, Gary, show me your peacock-cock-cock ....

erm .... anyway ....
Kungfu Panda 2 ini ceritanya masih berpusat di panda tambun [emang ada panda nggak tambun?] yang oon namun fluffy and cute, Xiao Po [Jack Black], yang sekarang menjalani tugas negara sebagai Dragon Warrior. dengan Master Shifu [Dustin Hoffman] yang masih gondok, koq bisa si bloon itu jadi pendekar paling bergengsi di dunia kungfu. dalam  menjalankan tugasnya, Po dibantu oleh lima pendekar tak bernama Furious Five, Tigress [Angelina Jolie, yang terlihat menggemaskan sebagai seekor harimau betina], Mantis [Seth Rogen], Monkey [Jackie Chan], Viper [Lucy Liu] dan Crane [David Cross].

setelah mereka mengalahkan Tai Lung di film terdahulu, kali ini mereka kedatangan seekor ... merak albino. yeah, agak2 menurun sih ya tingkat kekeceannya, setelah Tai Lung kemaren berwujud snow leopard yang jaminan mutu garangnya, sekarang geng ini kedatangan seekor unggas berbulu cantik, terlihat rapuh, albino pula, sehingga warnanya terbatas. but, fear not, for he had the voice of Gary Oldman, which could only means ... insanity. dan, yep, Lord Shen adalah merak paling sakit jiwa yang pernah gw temui!


walaupun sakit jiwa, dan sangat percaya dukun Soothsayer [Michelle Yeoh], ternyata Lord Shen menyimpan jawaban atas masa lalu Po. termasuk jawaban dari million dollar question of the year, apakah benar Mr. Ping, yang adalah seekor soang, adalah ayahanda dari Po?


salah satu faktor yang membuat gw suka sama animasi2 Dreamworks adalah jokes-nya. mereka enggak pake jokes basi yang ketebak dan aman untuk anak2 kecil, macam2 Disney gitu, justru malah jokes yang nyinyir, word play, dan sejenisnya. makanya gw rada bingung juga kalo anak2 di bawah umur dibawa nonton film2nya Dreamworks. terutama yang macam Shrek atau Kungfu Panda ini, karena kemaren waktu gw nonton, yang bikin ketawa itu pol dialognya. well, ada sih adegan2nya, tapi enggak banyak.

dan speaking about adegan, gw suka sekali editing dan storyboard Kungfu Panda 2 ini. ada beberapa scene yang menurut gw seru banget eksekusinya [hint: Pacman chase dan flashback]. ada lagi yang gw suka, koreografinya. gerakan2 setiap karakter ketika mereka lagi kelahi sama siapapun. oh wow! asli keren banget! walaupun berasa sibuk sih ya, jadi bingung mau liat kemana, tapi bisa dijamin, enggak sesibuk Transformers!

[Optimus Prime: masih ya, Dek?]

and, again, koreografi gerakan yang gw suka adalah koreografinya Lord Shen. let alone him jumping here and there dengan gerakan yang bener2 anggun ala merak waras, tapi begitu dia membuka ekornya? oh woooooowww!!! i want that tail for my fan!
*eLmo disabet ekornya Lord Shen*


mungkin unggas narsis ini enggak punya gerakan dahsyat kaya Tai Lung waktu melarikan diri dari penjara di film pertama ya. tapi, gak perlu gerakan2 aduhai itu, Lord Shen udah terlihat mengerikan. weird, really, to think that an albino peacock could be this menacing.




selain Lord Shen, ada satu lagi karakter yang menurut gw sangat mencuri. dia adalah Soothsayer. yep, kambing betina berjanggut yang kerjaannya ngemilin busana Shen melihat apa yang akan terjadi di satu menit ke depan masa depan.
kesan pertama, hewan [?] ini terlihat seperti Yoda, uzur, bijak dan nyelekit. tapi kemudian terlhiat sifat aselinya, yang kayanya lebih mirip Rafiki, nyinyir, good sense of humour dan oon in an eccentric way.

para pengisi suara di film ini juga udah lebih adil pembagiannya. kalo inget film pertamanya, si Jackie Chan itu nyaris tak bersuara sebagai Monkey. sekarang dia kebagian lebih banyak bersuara, dan itu menyenangkan. lalu Jack Black juga udah lebih panda less annoying suaranya, udah bisa dapet lah esens dia sebagai panda. Angelina Jolie pun terdengar semakin seksi sebagai Tigress. oh yeah. dan di film ini juga ada si Jin Kolor Vakean Dalem Jean Claude Van Damme mengisi suara sebagai .... siapa hayoooo .... yang jelas kalau udah nonton, pasti ngeh, karena karakternya dese di film ini melakukan gerakan khas si JCVD.

and of course, Gary Oldman with his amazing job. it was like watching him back in his earlier career, before he was Sirius Black. Norman Stansfield of Leon: The Professional, Jean-Baptise Emmanuel Zorg of The Fifth Element, or even Dr. Smith of Lost In Space remake. dan gw curiga orang2 bagian produksi itu bahkan sempat menculik Gary dan dipakein baju merak based Lord Shen character on Gary's villain portrayals. gesture2, nada bicara bahkan oon2nya Zorg nemplok banget di Lord Shen ini.

Lord Shen stole the movie.

so, kemaren gw nonton yang 3D-nya. yes, gw segitu dendam kesumatnya sama grup sinema yang berdijit itu, sampe2 gw rela nonton film2 3D di bioskop yang lampu kilat. and what do i get? satisfactory! asli, enggak nyesel banget nonton Kungfu Panda 2 dalam bentuk 3D! berasa banget dimensinya! apa yang di depan, apa yang di belakang, keren banget dah!

ps. Kungfu Panda 2 poster came from filmofilia.com,
image of Lord Shen and Gary Oldman came from movies.about.com,
image of Soothsayer and Shen came from kungfupanda.wikia.com
image of Po on cart came from flicksandbits.com,
doodle of Soothsayer and Shen came from bechnokid.tumblr.com,
image of Po and Furious Five came from dukeandthemovies.com,



15 August 2011 49 comments

Fast Five [2011]

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Action & Adventure


fast cars.

sexy women.

hot men.

franchise film ini sebenernya elemen kesukaan laki2 semua ya?


yeah, mungkin itu sebabnya gw gak pernah tertarik nonton serinya The Fast and The Furious ini. boys' toys on the loose. bahkan kalo nongol di tipi pun gw gak pernah ngelirik, mending ganti channel deh. hihihi. sampe akhirnya terjebak dalam nonton bareng Fast And Furious beberapa tahun lalu. yang dilanjutkan dengan nonton Jamiroquai gratisan. ihiy. [iye, gw ungkit lagi ini hakhakhak ... ]. waktu nonton yang dulu pun, gw juga gak terlalu excited sama isi filmnya. cuma inget sama bodinya Vin Diesel yang gede dan keras itu.


dan di film yang kelima ini, tampak badannya masih keras.


pembukaan film kelima ini plek-plek abis endingnya film keempat. jadi gak ada tuh "19 years later". ketika Dominic Toretto [Vin Diesel] mau diangkut ke penjara, dan teman2nya, termasuk adeknya yang cakep nan aduhai itu, menyabotase proses pengangkutan itu.


mereka kabur ke Brasil, dan instead of laying low supaya gak ketauan pihak yang berwenang, mereka malah ... keliaran di siang bolong dengan wajah rupawan masing2 nyolong mobil. benar2 keputusan bijaksana! 

nah, di sini cara mereka nyolong mobilnya juga edan banget. tough love banget deh! walaupun itu mobil keliatan mahal2, cantik2 full modif, gak ada tuh perlakuan manis manja grup ala Princess. itu mobil ditarik ke samping, by the tyres, dari dalem kompartmen kereta, trus terbang ke Hogwarts dan nubruk Whomping Willow diturunin dari belakang truk gegubrakan gitu.


ughyeah!


dan, of course, ada ketegangan di sini. yang akhirnya menyebabkan trio Dom-Mia [Jordana Brewster]-Brian [Paul Walker] harus kabur menyembunyikan diri dari lebih banyak lagi manusia. salah satunya adalah Eric Roberts juragan Brasil, yang kerjaannya nyogok kiri kanan, korup abis dah! polisi Brasil yang kewalahan ngadepiin geng kebut2an ini pun nggak mau kalah, dan memanggil lelaki berbadan batu kalajengking besowar lain yang tersedia di Amerika, Det. Hobbs [Dwayne Johnson].


dan mulai dari sini, film yang dipasang di projektor pun tertukar dengan Ocean's 11.

tapi koq Danny Ocean-nya botak dan gede banget badannya? doyanannya pake kutang oren mencorong Jean-Paul Gaultier bolong2 di punggung, tapi bukan sundel bolong putih mulu pula? ini Danny Ocean atau John McClane


well, buat yang ngikutin semua seri Fast & Furious pasti ngeh, kalo di film kelima ini semua pembalap2nya dikumpulin. gw sih enggak ngikutin, jadi cuma tau yang Asia [Tokyo Drift? see the connection?], Tyresse [ya udahlah ya, muka dese kan totok banget tuh di poster 2 Fast 2 Furious!], sama ceweq begeng di Fast & Furious, lalu sisanya? mbuh.


surprisingly, gw suka adegan berbalap2 dan mengebut2 di film ini. well, yeah, lebay, tapi what comes with it yang bikin gw suka. buat yang udah liat trailer-nya, mungkin ngeh kan kalau ada dua mobil hitam geret2 brankas? well, there you go. dan buat gw, "cross-over" dengan Ocean's 11-nya tuh keren. seperti versi grabak grubuknya, tapi cukup rapi.



dan mobil2nya?

meh ... gw masih gak suka liat mobil2 sport itu. gw justru lebih suka mobilnya Dominic yang old-school. sama Ford yang ditunggangi .... watsisname yang bawel banget itu? ya itu.


jalan ceritanya menurut gw cukup standar. tipikal film2 action gitu deh, menurut gw eksekusinya yang menarik. seperti misalnya ketika mereka mencari mobil untuk menjalankan mission friggin-insanity mereka itu, Dom dan Brian "belanja" ke lokasi racing di Brazil. dan adegan berikutnya? mobil Smurf incaran sudah dibawa pulang oleh mereka. menurut gw segmen ini keren, gak perlu lah lo liat mereka balapan kaya apa, nggak bosen apa di film2 terdahulu ngeliatin mobil ngebut balapan? pasti menang deh! 


ada juga beberapa adegan yang berhasil bikin gw, Otan dan Pol tercengang. tersebutlah Brian O'Conner yang lagi berusaha melarikan diri dari kejaran polisi bersama Mia. dan mereka kepentok sebuah pagar yang terbuat dari kayu. kalo dari sekelebatan mata sih, itu pager kayu udah rada2 lapuk gitu deh. dan di balik pagar itu ada beberapa polisi. O'Conner yang kalap pun menendang pagar itu ke arah polisi2. pagar pun terbuka dengan manis. masih utuh.


di adegan lain diperlihatkan Dominic dan lengannya yang segede paha gw lagi kewalahan dikejar2 polisi berbedil tak bermawar. terjebak di sebuah ruangan tanpa pintu keluar, hanya tembok2 konblok [spelling?] dan berbata. apa yang dia lakukan? tentu saja .... MENERJANG TEMBOK BATU ITU!!!

dan apa yang terjadi? TEMBOK BATU ITU HANCUR BERKEPING-KEPING, SODARA SODARI YANG TERKASIH!!! 

KUWERAS sekali ya badannya Vin Diesel itu?!


adegan yang udah cukup ujung memperlihatkan Vin Diesel dan Dwayne Johnson adu otot. LITERALLY!! itu bener2 otot ketemu otot, gundul ketemu gundul!!! mereka kelahi guling guling terjang terjang terkam terkam ...

..........................................

koq kaya gw sama Alex di kasur ya? *muka lempeng karena masih siang di bulan puasa*

*digetok Pol*


yak! anyway! mereka lagi terjang2an gitu dan .... MENUBRUK TEMBOK SOLID, SODARA-SODARA!!!

dan sekali lagi TEMBOK SOLID ITU BOLONG HANCUR BERKEPING-KEPING!!! 


gilak!

kasihan sekali wanita yang terlibat triseman sama mereka ya?!

dan koq si Brian O'Conner itu bisa masih hidup ya setelah pacaran dan ajrut2an sama si Mia?


over all, film ini sebenarnya tipikal film action yang cowoq banget. tapi menghibur banget, konon lebih menghibur daripada pengganti film bokep bagi para curanmorTransformers. well, gw lebih gak tertarik nonton Transformers daripada ini. Vin Dieselnya kece. ahik. ahik. dan berhubung gw cuma nonton yang 4 sama 5, agak2 bingung juga sama timeline-nya. konon yang 5 ini adalah prekuel si Tokyo Drift.



dan Gal Gadot-nya seksi banget! apalagi dengan aksennya itu! OMG!

aku suka sekali outfit dia, dan, PLEASE!!! let those clothes be on, woman! perempuan ini kalo pake bikini lebih kaya papan setrikaan! gak ada tikungan2 dan tanjakannya acan! lebih kece kalo berbusana!

sekarang gw jadi pengen nonton yang lain. bukan karena pengen liat mobil2 ngebut, tapi lebih ke background story-nya para karakter.

karena karakter2nya tampak menarik, apalagi dua orang hispanik yang tampak selalu ngobrol aja gitu berduaan. sangat mirip sama dua karakter di Ocean's trilogy [gw lupa nama2nya, ingetnya cuma salah satu diperanin sama Casey Affleck].


bahkan posternya aja lebih seger dibanding yang kemaren2 yang warna suraaaamm meluluk dengan muka karakter segede2 hoh-hah! *teringat jaman di Adelaide bus2 kotanya betempelkan poster 2 Fast 2 Furious mulu*


so, buat yang masih bingung mau nonton Transformers atau Fast Five, gw lebih merekomendasi Fast Five. paling nggak mata kali enggak bakal sesibuk dan secape kalo lagi nonton Transformers.


PS. Fast Five poster came from blog.moviepostershop.com,
image of the trio came from hitfix.com,
image of vault scene came from mydvdinsider.com,
image of Vin Diesel and Dwayne Johnson came from earthsmightiest.com,
image of the crew came from wegotthiscovered.com,
image of Gal Gadot came from moviespad.com and unleashingideazz.blogspot.com,





04 August 2011 39 comments

Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2 [2011]

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Cult

warning!
spoilers ahead.
loads of pictures.
a very long entry written
in the state of broken hearted.
by the end of a saga.
and the death of the first crush
in Harry Potter movies.
and the story behind...



begin...

Harry Potter.
And The Deathly Hallows.
Part 2.




ketika tiket Deathly Halows Part 2 sudah di tangan, banyak sekali perasaan yang datang. mulai dari bahagia, lega, sampai ... nggak rela. yep, nggak rela kalau saga yang hebat ini habis. dan setelah ini nggak ada lagi film bagus yang ditunggu. ketika selesai nonton Return Of The King beberapa tahun lalu, kita masih mempunyai harapan pada Harry Potter. tapi sekarang Harry Potter-nya habis.
masih ada The Hobbit sih. walaupun cuma dua film.
well, nanti aja ngebahasnya, ini kan gw mau bikin review filmnya.

gw gak ngomongin detail ceritanya ya, i assumed most of you had watched the first movie and/or read the book.







begitu film dilmulai, gw udah bisa merasakan kesedihan. bukan karena Voldemort mencuri Elder Wand milik Dumbledore yang sudah terbujur kaku, tetapi karena begitu film dimulai, gw punya waktu sekitar dua jam untuk menikmati apa yang tersisa dari Wizarding World. setelah dua jam itu lewat, habis.
dan begitu film dimulai, begitu pun dengan rollercoaster emosi. diiringi scoring ciamik karya Alexandre Desplat, kita akan merasakan ketegangan yang dirasakan Harry, Ron dan Hermione ketika menyelinap ke Gringotts, kengerian ketika para Death Eaters yang dipimpin Voldemort siap menyerang Hogwarts, kesedihan Snape ketika Harry terang2an menentangnya, dan kenangan Snape akan Lily Evans, sampai kedamaian setelah Voldemort tiada.

luar biasa sekali Om Prancis ini. saya salut padanya.
setelah John Williams dan scoring Prisoner of Azkaban-nya, karya Alexandre Desplat untuk film ini lah yang saya suka.

menit demi menit berlalu, sampai akhirnya masuk ke adegan "19 Years Later".

sebelum gw menonton film ini, gw mengira akan keluar bioskop dengan perasaan puas dan bahagia. ternyata gw salah. bukan karena gw enggak puas dengan film ini, gw SANGAT puas. walaupun gw udah lupa sama apa yang gw baca di buku ketujuh, tapi gw enggak menyangka begitu melihat visualnya akan terasa pilu.

memandangi siluet Snape ketika film dimulai, sedang melihat ke barisan siswa2 Hogwarts yang tersisa, sudah bisa membuat gw sedih.
belum lagi adegan kembalinya Harry ke Hogwarts untuk mencari mahkota Rowena Ravenclaw. diiringi scoring khas Harry Potter. oh my God, asli gw sedih banget dengernya. walaupun adegannya teman2 Harry itu sedang bersorak karena teman mereka kembali ke sekolah tercinta, tetapi buat gw, itu adegan yang sangat memilukan. karena itu adalah terakhir kalinya Harry menginjakkan kaki di Hogwarts, sekolah yang merupakan rumah yang sebenar2nya untuk dia. sebuah tempat dimana dia pertama kali merasa diterima. dan scoring khas John Williams yang diberi nama Hedwig's Theme itu justru membuat adegan itu semakin memilukan.

adegan berikutnya yang cukup membuat gw miris adalah ketika para guru di Hogwarts mulai casting spell untuk membuat perlindungan bagi sekolah mereka tercinta. gila. sekolah sihir kebanggaan mereka, yang sangat sakti mandraguna harus diberi perlindungan ekstra demi keselamatannya. dan tak hanya mantra pelindung yang digunakan, tetapi juga gargoyle2 yang selama ini mematung di sekujur sisi castle, harus dihidupkan oleh Professor McGonaggal, dan anggota2 yang tersisa dari Order of the Phoenix pun menyebar di sekeliling istana untuk melindungi sekolah sihir itu.



klimaks kesedihan film ini adalah .... Snape.
yap, semua adegan yang berkaitan dengan Severus Snape membuat gw sedih. bukan karena dia adalah first crush gw di film Harry Potter [yeah, gw mungkin jatuh cinta abis2an sama Sirius Black ketika membaca bukunya, tetapi di film, Severus Snape muncul duluan. gw bahkan sempat membenci Gary Oldman karena dia yang jadi Sirius, bukan Christian Bale!], tetapi karena gw udah tahu apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu Snape. sangat pedih.
gw mulai sedih ketika Harry memaki Snape, karena ia berani menggantikan posisi Dumbledore. bocah puber itu tidak tahu apa yang terjadi antara Snape dan Dumbledore. dia tidak tahu apa yang dirasakan Snape ketika, sekali lagi, melihat mata yang sama persis seperti mata wanita yang pernah dicintainya berkilat marah kepadanya. bocah itu juga tidak tahu apa yang sebenarnya dirasakan Snape ketika setiap hari ia melihat si Kepala Codet berkeliaran di Hogwarts.

sampai ketika guru seksi yang selalu berbusana hitam itu menghembuskan nafas terakhir. dan semua memori yang ada di kepalanya keluar melalui air matanya, dan si Kepala Petir kemudian mengetahui apa yang sebenar-nya terjadi, melalui Pensieve.

gw sekuat tenaga menahan diri tidak meraung2 di dalam bioskop ketika melihat Snape muda memohon2 kepada Dumbledore untuk melindungi Lily, wanita cinta matinya, dan keluarganya dari incaran Voldemort. dan betapa sedihnya Snape ketika rencana yang sudah disusun Dumbledore gagal total. Lily dan James Potter tetap terbunuh.






gw salut banget sama akting Alan Rickman di sini.
sangat megangumkan kalau teringat cerita bahwa Alan Rickman adalah satu2nya orang yang mengetahui latar belakang hubungan Snape dan Harry dari JK Rowling sendiri, sebelum ia menerima peran sebagai Severus Snape.
dan setelah dulu gw terkagum2 akan kemampuannya mengucapkan sederet kalimat dengan suara satu nada, sekarang gw salut sama performanya sebagai Severus Snape. luar biasa. tak ada lagi guru judes yang selalu bikin su'ujon. yang ada seorang lelaki yang berusaha sebisa mungkin mempertahankan apa yang tersisa dari seorang wanita yang sangat dicintainya. walaupun wanita itu sudah lama mati.

sinting kau, Rowling!
SINTING!!!

oh ya, dan bukan, Harry bukan anak hasil hubungan Severus dan Lily. walaupun kelihatannya demikian, mengingat James Potter yang nggak ada ganteng2nya acan.

satu orang lagi yang membuat gw angkat topi akan kepiawaian aktingnya, Ralph Fiennes.
Lord Voldemort himself.
sejak kemunculan perdana versi upgraded Voldemort [dari sepotong wajah di belakang kepala Professor Quirell] di Goblet of Fire, gw sudah mengagumi Om ini. aktingnya luar biasa. walaupun dia hanya muncul sebentar, tapi performancenya yang sangat teatrikal megang banget. aura mengerikannya luar biasa dahsyat.

dan jangan lupakan wanita rempong yang selalu setia di sisi Voldemort, Bellatrix Lestrange. akting Helena Bonham Carter di film ini spektakuler sekali. mulai dari wanita sakit jiwa, Bellatrix, hingga Hermione yang meminum Polyjioce Potion sehingga menjadi Bellatrix. luar biasa.



perang sihir antara Hogwarts dan Death Eaters pun sangat epic. walaupun mungkin belum se-epic Helm's Deep. sangat menyedihkan melihat korban2 yang berjatuhan dari pihak Hogwarts. Lavender Brown? gadis yang tergila2 pada Ron setahun sebelum perang in terjadi, suami istri Lupin dan Tonks, yang seperti kata Suppi, sejak perang dimulai hingga tewas dalam peperangan, mereka berdua tak bisa saling berpegangan tangan. dan, tentu saja, Fred Weasley, salah satu dari si kembar yang lucu. sedih sekali melihat keluarga Weasley bertangis2an akan kematian salah satu anggota keluarga mereka.

what is wrong with you, Rowling?!

gontok2an antara Harry dan Voldemort juga edan banget. the real war between them started when The Dark Lord said, 'Harry Potter, the boy who lived, comes to die.'
Avada Kedavra Voldemort yang berbalik mengenainya, Harry yang berpura2 mati dan ditanya Narcissa mengenai keadaan anaknya, lalu Neville yang gagah berani menantang Voldemort dengan pedang Gryffindor. luar biasa.



keluarga Malfoy di film ini seolah membuktikan kata2 Rowling, bahwa tak ada karakter yang benar2 baik atau jahat di film Harry Potter ini, kecuali Voldemort sendiri. Lucius [yang, astaghfirullah, jadi ganteng banget dengan stubble!] berusaha mencegah penyerangan terhadap Hogwarts, lalu Draco yang sebenarnya hanya menuruti kata orangtuanya, dan Narcissa yang berbohong akan kematian Harry, demi keselamatan anaknya. dan mereka pulalah yang pertama kali berbalik ketika mengetahui kalau Harry masih hidup. sangat menggemaskan melihat Narcissa dan Draco berjalan bergandengan tangan.

ada dua adegan yang mirip di film ini. yaitu adegan perawatan setelah perang. kalau yang pertama diperlihatkan adalah adegan yang mengharukan, dengan banyak korban meninggal dan isak tangis, adegan perawatan yang kedua adalah setelah matinya Voldemort. suasana terasa lebih ceria. bahkan gw ikut tersenyum mendengar percakapan2 di Great Hall yang sudah hancur.
Wizarding World sudah aman dan damai.


untuk adegan 19 Years Later, gw nggak terlalu bermasalah. mungkin bukan penutup yang sempurna, tetapi sangat menyenangkan melihat keluarga2 sihir itu regenerasi.
memang agak aneh melihat Daniel Radcliffe, Rupert Grint dan Emma Watson jadi Bapak2 dan Emak2, but, hey, that's life. Daniel saja sudah berubah sekali semenjak pemunculan perdananya di Philosopher's Stone bukan?
dan tampaknya pemeran Ginny, Bonnie Wright tidak perlu dimake up banyak2 untuk terlihat tua, karena memang mukanya sudah tua.

well, that's my two cents about the movie.
it's a lot, i know.
it's just because.
it's Harry Potter.
i can't help it.


mischief managed.

ps. Snape's character poster came from moviefanatic.com,
image of Harry potter casts in premiere came from rickey.org,
image of Voldemort and Death Eaters came from mrmovietimes.com,
image of Harry in Hogwarts came from aceshowbiz.com,
image of Order of the Phoenix came from fanpop.com,
image of Snape came from theglobemail.com,
image of Snape and Lily came from peaceful-two-eyes.tumblr.com,
image of Alan Rickman came from nd.edu,
image of Ralph Fiennes came from cannotbedefined.tumblr.com,
image of Voldemort and Death Eaters [again] came from weheartit.com,
image of Neville Longbottom came from hitfix.com,
image of the Malfoys and Bellatrix came from fanpop.com,
image of Voldemort, Bellatrix, Dumbledore and Harry came from images.wikia.com,
image of the casts came from upi.com,
image of the twins came from celebuzz.com.



 
;