18 March 2010 24 comments

Shutter Island [2010]


Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Mystery & Suspense

satu lagi karya Martin Scorsese yang melibatkan Leonardo DiCaprio. tampak sutradara yang satu ini menemukan muse baru. dan tetap Italiano. walaupun saya tetep lebih suka Bobby DeNiro *ngikik2 geli teringat ikan hiyu bertahi lalat dan ikat kembung beralis tebal di SharkTale*

Shutter Island adalah sebuah pulau tempat dibangunnya sebuah lembaga permasyarakatan [yang lebih mirip sebuah asylum], Ashecliffe Hospital. Marshall Edward Daniels [Leonardo DiCaprio] dan partner-nya, Chuck Aule [Mark Rufallo], dipanggil untuk menyelidiki hilangnya seorang pasien dari tempat itu. sebuah tempat yang dijaga sangat ketat, dengan peraturan yang tak kalah strict. satu2nya petunjuk yang dia punya adalah notes kecil bertuliskan "who is number 67?" yang ditinggalkan oleh pasien yang melarikan diri itu, Rachel Solando [Emily Mortimer yang tetap cantik walaupun psycho].







Teddy dibantu oleh dokter pemimpin rumah sakit itu, Dr. Cawley [the magnificent Ben Kingsley], walalupun sekilas sang dokter tampak seperti menyulitkan penyelidikan. dan entah kenapa selama berada di pulau itu, Teddy terus2an bermimpi mengenai istrinya, Dolores Chanal [Michelle Williams, yang tampak paling sakses berkarir dibanding fellow alumni Dawson's Creek yang lain], yang terbunuh oleh tukang ledeng mereka, Andrew Laeddis [Elias Koteas]. belakangan Teddy mengetahui kalau Laeddis juga berada di lembaga pemasyarakatan itu, bahkan berada di bangsal tempat pasien2 yang peling berbahaya.

setelah melakukan beberapa penyelidikan, Teddy mulai bertanya2, apakah dia betul dipanggil ke pulau itu karena diminta untuk membantu mencari pasien yang hilang ataukah ada konspirasi lain. dan kenapa semua petunjuk yang dia dapatkan menunjukkan adanya sebuah treatment ilegal untuk para pasien.
dan belakangan, Teddy mulai berpikir, mungkinkah dia sendiri menjadi gila karena berada di tempat itu, dengan semua penyelidikan yang dia lakukan?





pendapat utama saya mengenai film ini, yang ternyata juga didukung oleh Pak Bos Gantengnya Rendy, anti klimaks. plot dan ketegangan sudah dibentuk semenjak awal film hingga pertengahan, tapi entah kenapa, ketika film ini sampai ke pusat masalah, justru mengalami penurunan adrenalin.

belum lagi scoring lebay yang tidak pada tempatnya di awal film. menyebalkan sekali.
akting para pemeran sangat oke, walaupun saya masih belum bisa get over suara kekanakan Leo DiCaprio, agak2 gimana gitu ngeliat dia berperan jadi seorang lelaki dengan suaranya yang seperti itu.

dengan tidak mengurangi rasa hormat pada Tuan Scorsese, setelah menonton film secara keseluruhan, saya menyadari kalau jenis film seperti ini sudah cukup banyak di perfilman Indonesia, baik film layar lebar maupun shitnetron. dan saya sendiri sedikit teringat dengan sebuah film John Cusack, judul saya rahasiakan, siapa tahu ada yang bisa menebak plot film iini kalau saya sebut judulnya.

tapi saya tidak merasa menyesal telah mengeluarkan 25ribu untuk menonton film ini di malam minggu, pukul 10 malam bersama Rendy dan Otan.
a joyful ride, indeed.

ps. image taken from Google Image Search



 
;