19 July 2011 10 comments

X-Men: First Class [2011]

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Action & Adventure

tampaknya Batman Begins memberikan pakem baru untuk film2 superhero ya. setelah Iron Man, Green Hornet, Green Lantern [padahal gw gak nonton], dan semacamnya mengikuti jejak Batman untuk dicekoki aktor2 rupawan tiada tara minta diajak kelahi di ranjang dibuat asal muasalnya, sekarang giliran X-Men.

mungkin terdengar cupu, tapi gw suka banget film2 X-Men buatan Bryan Singer dan Brett Ratner dulu. bahkan X-Men Origins: Wolverine gw juga memuja, walaupun banyak orang yang bilang jelek atau basi atau apalah. dan rasa suka gw ke film ini bukan karena alasan semata Hugh Jackman telenji dan kakinya panjang di film itu.

setelah memaki2 manusia2 pengurus pajak film seperti biasa, akhirnya kemaren gw bisa nonton X-Men: First Class. di DVD. di film ini kita "belajar" mengenai asal mula Charles Xavier, sebelum dia stress berat diputusin Erik Lehnsherr sampe gundul masih Asoooyyyyy banget!! James McAsoy McAvoy] merekrut gerombolan siberat mutan bawah umur buat jadi concubine dese dan punya akademi buat nyaingin Akademi Pendidikan Bocah2 Anonoh Hogwarts itu.

gw gak mau terlalu ekspos ceritanya di sini ya. yang jelas gw suka banget chemistry-nya Charles dan Erik Lehnsherr di film ini. walaupun agak mengingatkan sama Clark Kent-Lex Luthor di Smallville. bromance2 gitu deh. Asoy banget liatnya, bikin gaydar tuwat-tuwit sepanjang film! waktu mereka berdua lagi nyari rekan2 mutan yang bakal direkrut itu lho, lucu banget! sama pas latihan melatih kekuatan hihihi.

mutan2nya pun keren2. gw suka pembagiannya yang mencerminkan "kesenjangan sosial" banget. mutan2 yang baik tuh yg pembawaannya casual nan santai dan wardrobe-nya pun juga cukup masa kini, gw sampe lupa kalau film ini ber-setting di tahun 60-70an. sedangkan yang jahat ... wuuu, suit up semua! kece! dan terlihat 70an-nya :| terutama Sebastian Shaw [Kevin BABIK!! Bacon] dan sodara jauh nan mutannya keluarga Cullen Emma Frost [January Jones] dengan rambutnya yang oh-so-70s itu. ada Azazel, yang konon adalah ayahanda dari Nightcrawler *unyel unyel Alan Cumming* , setelah beradu nafsu dengan wanita berwarna biru dan berambut merah yang senengnya ngelendot ke Eyang2 yang nggak doyan perempuan, sambil telenji kemana2 itu. dan ternyata di film ini dia diperankan oleh Jason Flemyng. yak, jadi kalau Jason Flemyng dan Rebecca Romijn beranak pinak, salah satunya akan jadi Alan Cumming? baiklah.

dan di sini ada juga anaknya Lenny Kravitz. mirip banget, bok, sama Bapake!
saking miripnya, jadi aneh :|

















penggarapan ceritanya menurut gw bagus. dan opening-nya itu ... wah, pasti yang ngikutin semua film X-Men dari awal dulu familiar deh sama adegan-nya hohoho. build up ceritanya juga bagus, dari scene sesingkat itu. pinter banget. berasa sih pace-nya film ini tuh cepet, you blink you miss gitu deh. tapi enggak bikin bingung.
dan seperti kata Pol, ide2 untuk adegan action-nya spektakuler banget. mikir apa yang orang yang memunculkan ide itu? dan enggak basi. enggak para mutan lagi berlarian kejar2an tau2 nemu tank dan ditunggangilah tank itu untuk ngejar penjahat jadi adegan balap lari sama JimBonKreg ada yang meledak, nope. adegan action-nya tuh memakai kekuatan para mutan. keren pisan deh!

cast-nya oke banget! walaupun enggak bertaburan bintang2 Hollywood yang sudah makan asam garam dunia film, tapi menurut gw justru itu kelebihannya. orang2 juga bakal fresh liatnya. enggak yang "oh, itu Hugh Jackman pake cakar. itu Capt. Jean-Luc Picard lagi gelinding pake kursi." gitu loh. dan selain James McAsoy McAvoy dan Michael Mulut Lebar F-assbender Fassbender yang emang mesra tanpa harus akting saling catok rambut bonding banget, karakter2 mutan yang lain juga menyenangkan. dan entah kenapa Kevin Bacon suaranya enggak cempreng di film ini. apakah suaranya sudah pecah? yang jelas Kevin Bacon ngomong bererot bahasa Jerman dan bahasa Rusia, cukup bikin gw CLBK sama Om yang satu ini. dan Hank McCoy/Beast? wow. buat kalian yang bertanya2 siapa lelaki muda lucu pemeran beliau, silakan lihat foto di bawah ini.


















yep. anak kecil yang kerjaannya ngintilin Hugh Grant itu sudah tumbuh besar menjadi pemuda yang rupawan nan aduhai.

James McAsoy-nya itu loh! menggemaskan banget dengan aksen semi-Scottish-nya. ketengilannya agak susah sih dibayangin ntarnya jadi Patrick Stewart yang cool berat itu. sedangkan karakteristik Michael Fassbender sebagai Magneto justru lebih mudah divisualisasikan sebagai Eyang McKellen. Eyang .... tjutju kangen ... *ngelendot*
satu yang kurang dari si F-assbender ini, idungnya kurang gede. dan entah kenapa malah mirip Jeremy Irons :|

yang gw sayangkan di film ini adalah Mystique. koq enggak cantik ya? yah mungkin susah mencari wanita muda bawah umur masa kini, yang diyakini ketika besarnya nanti bisa menyaingi kecantikan Rebecca Romijn ya?

over all, filmnya keren banget! dan kampret banget memang sampe ga main di bioskop2 nasional negara kita. keparat memang. gw kemaren siangnya nonton, pas malem2nya udah ada panggilan untuk nonton lagi. yup, seasik itu filmnya!

sayangnya kemaren walaupun tampilan DVD bajakannya udah bagus, dan subs udah lumayan bener, tapi entah kenapa suara sama adegan suka enggak singkron [walaupun enggak signifikan], gw sama Pol bahkan sempat menuduh suara yang keluat dari bibir Kevin Bacon itu bukan suara dia :|



oh, dan pasang mata ya untuk cameo dari dua pemeran X-Men terdahulu.



terkutuk kalian, manusia2 pengurus pajak film!



ps. character posters of Professor X and Magneto came from www.glamzzle.com,
gif of Charles-Erik came from imgfave.com,
image of Azazel came from blogs.coventrytelegraph.net,
image of Zoe Kravitz came from blog.moviefone.com
image of Hank McCoy came from theuniversethathappened.tumblr.com,
image of Hugh Grant and Nicholas Hoult came from theuniversethathappened.tumblr.com,
image of Erik Lehnsherr came from aceshowbiz.com,
image of Kevin Bacon as Sebastian Shaw came from september-babe.blogspot.com,
image of X-Men from glamzzle.com.


08 July 2011 16 comments

Insidious [2011]

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Horror
gw bukan orang paling berani sedunia.
tapi, for some reasons, film horror selalu membuat gw terpesona.

dulu gw nonton Jelangkung di bioskop, setelah nonton selama seminggu gw bobok bayeng sama Otan, dan selama seminggu itu pula, gw mandi tanpa nutup shower curtain, walhasil kamar mandi gw lantainya becek kabeh. kan gw gak mau bok, lagi mandi, tau2 buka curtain ada suster ngesot di situ!

dan sekarang, gw gak berani nonton film berdarah2, macam Saw, Hostel dan film2 lain yang sakit jiwa gitu. gw pernah nonton Kuntilanak di bioskop, dengan cita2 gw bakal ketakutan layaknya ketika nonton Jelangkung. mana gw tau di ujung film isinya orang dibacok2, darah kemana2?
gw nonton Saw pertama, terus terang aja gw suka idenya. dan "pressure" yang ada di film itu. tapi begitu adegan Pak Dokter menggergaji kakinya, gw gak berani liat. gw hanya mendengar. dan gue mual.

setiap gw nonton film berdarah2, gw pasti pusing, perut gw muter2 sendiri, dan rasanya kaya mau muntah.
seperti sekarang.
ketika gw mencoba mendeskripsikan adegan gergaji kaki itu.

yep, i'm shamefully squeamish.
walaupun gak sampe semaput kaya Alex.
betapa mubazirnya, kalau kami berdua movie marathon Saw, yes?

tapi entah kenapa, gw bisa tahan nonton film2 Tarantino atau pun Rodriguez. mungkin karena mereka lebay ya?

dan beberapa minggu lalu, setelah mengumpulkan iman dan membaca review-nya Adis, gw akhirnya mengiyakan tawaran Pol untuk nonton Insidious. malem2. jam nyaris terakhir. bertiga sama Otan.

dan hasilnya?
gw pingsan.

........................

KAGAK!!

i had the most amazing time!
selain ketika nonton Insidious ini adalah pertama kalinya gw nonton di bioskop setelah paceklik film Hollywood [TAHI SAPI KALIAN, PENGURUS PAJAK FILM!!], dan film2 macam Indisious ini adalah salah satu cabang horor yang gw suka ... psychological horror.

ingat The Omen? Exorcist?
yep, seperti itu.

bukan film horror yang menakuti2 penontonnya dengan setan banci tampil, tapi justru dengan sesuatu yang tak terlihat. how amazing is that?

ceritanya berputar pada sebuah keluarga Josh [Patrick Wilson, agent Lynch of The A-Team] dan Renai [Rose Byrne, wassername who slept with Jebred Pit in Troy?] yang baru menempati rumah baru mereka. dari awal udah keliatan sih rumahnya serem, tapi ya sudahlah. emang begitu kan "materi" film horor? setelah pindah, ada beberapa kejadian aneh yang terjadi. tapi tentu saja, mereka tak peduli, masih berpikir logis. sampai ketika anak tertua mereka, Dalton [Ty Simpkins], terjatuh di loteng, dan kemudian [semacam] koma.

setelah Dalton koma, kejadian2 aneh yang terjadi makin banyak, dan makin mengerikan. sampai2 mereka harus memanggil psychic.

udah ah segitu aja cerita filmnya, ntar spoiler hihihi.

selama nonton film ini, entah berapa kali gw menyumpah2 karena kaget. gw sempet takut, kagetan ini akan berlanjut. jangan2 ntar gw dilempar koran aja kaget.
..........
itu mah WAJAR!

gak cuma akan penampakan yang minim, sama soundtrack-nya pun gw meringding! kayanya gw gak akan pernah bisa mendengarkan lagu Tip Toe Through The Tulips the same way again. terutama versi aselinya. kalo versi yang Pepe Le Pew masih bisalah.

buat gw, seperti inilah film horor yang keren.
gak pake usaha nakutin penontonnya. pihak2 yang bertanggung jawab akan kengerian di film ini ternyata juga bertanggung jawab akan film Paranormal Activity dan Saw. ah, pantas saja. Paranormal Activity juga "ANJENG!" tuh ngagetinnya. sinting!

one thing that REALLY creeps me out was the opening credits scene.
scoring-nya memekakkan telinga. dan bener2 kaya horor taun 70'an gitu! begitu pun visualnya. itu bener2 kaya sisa2 editing-nya Exorcist/Omen/Poltergeist yang gak kepake trus diminta gitu! sumpah ngeri banget!

dan opening-nya bisa jadi satu film sendiri :|
iya, lebay.

di sini gw bisa bilang, kalau Insidious underrated. gw sering baca tweet whatsoever orang2 yg ngomong, "kangen nih film Hollywood, adanya Insidious, apaan sih tuh?"
well, you should stop complaining and go watch it, twat!

kalo lo komplain kaya gitu ke film2 horor Indonesia mah ... WAJIB!

now that i think of it, if Orlando Bloom had his adrenaline rush by bungee-jumping, i might had it by watching psychological horror.
turned out, i'm a quite normal person, eh?
Ladda Land, anyone?

ps. Insidious poster came from www.boxofhorror.com,
picture of Dalton's room came from gothic.net,
creepy scene from Insidious came from dreadcentral.com.





31 comments

Catatan Harian Si Boy [2011]

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Comedy

di layar bioskop terlihat betis gede kaya tukang becak, tapi koq pake high heels? mungkin perempuan ya? sang pemilik betis berputar di tangga, terlihat mukanya. koq kaya temennya watsisname di Bangkok Traffic Love Story? yang udah nikah tapi mukanya kaya ladyboy gagal operasi? mungkin bener perempuan ya?

di belakangnya ada yang ngintil sambil nelpon di handphone, lelaki berbadan gede, pake baju item2.

"Masa mau nunggu sebentar aja mereka gak mau sih?"
"Mau ngomong sendiri?"

terlihat wajahnya .... MORPHEUS!!
tapi koq bantet?
ooohhh .... itu Joko Anwar! wow! ada Joko Anwar di film ini!

dan di belakang Joko Anwar ada Risang *intern* seseorang bertubuh gede, tambun, astaghfirullah *jahat*, diikuti seorang pemuda ganteng, berbadan bagus, berkaki panjang teriak, "BOY!!"
iye tau dia laki2 ...

"BOY!!"

oh ... itu Boy?
itu ONKY ALEXANDER?!
astaghfirullah!! kenapa dia jadi segede itu?!

betul, sodara sodari sekalian yang terkasih dan tersayang ...

gw semalam nonton Catatan Harian Si Boy, ciiinnnngg!!
terima kasih yang sebesar2nya untuk saudari Resti, yang memungkinkan saya nonton HRATIS di Blitz Megaplex *keprok*

gw gak inget ya dulu nonton atau enggak Catatan Si Boy yang Mas Onky, tapi gw inget sering diputer di RCT*I jaman gw SD. dan gw cuma inget si Emon. tampaknya gaydar dan congdar gw udah mulai aktif sejak dini.

anyway, kalo menurut Pol, karakter2 yang ada di Catatan Harian Si Boy ini kurang lebih mirror yang ada di edisi lama itu. baiklah. right, mari kita bahas filmnya.

ceritanya sih cukup simpel menurut gw, seorang cowoq, Satrio [Ario Bayu, yang kakinya panjang itu lho!] iseng kenalan sama ceweq di kantor polisi, Tasha [Carrisa Ketek Putri], yang katanya punya pacar yang lama tinggal di London. tapi koq gak ada aksen2nya acan? and what's with all the "fucking-fucking", man? whatever happened to "bloody hell" and "bollocks"?
kemudian kakinya Ario Bayu panjang.

nah, si distressing damsel yang diajak kenalan ini ternyata anaknya Nuke, yang konon jaman dahulu kala adalah pujaan hati Mas Boy, ciinngg .... dan sekarang Nuke sedang sakit keras. kritis. koma. mau matek. tapi udah napas Senen-Kemis gitu, si Nuke ngekeuh aja ngecekelin cacatan catatan Mas Boy. Tasha yang melihat hal ini trus kepo, buku apa sih yang dicekelin terus sama Emaknya? dibacalah tulisan tangan indah yang ada di dalam buku itu. ternyata yang nulis cowoq. tapi koq tulisannya kaya ceweq ya? dan Ario Bayu panjang kakinya.



setelah disepet mampus sama Satrio yang tactless, distressing damsel ini ngambek tapi tetep gampangan dan mauan, dan Satrio mencoba make it up dengan membantu Tashe mencari siapa itu Mas Boy.
tentu saja tidak lancar!
karena ada Mas2 londo palsu itu yang sok intimidating, tapi jadinya najis.

nah garis besar filmnya gitu.

over all, walaupun banyak yg najong kaya si londo palsu itu, filmnya sangat menghibur sekali. asli gw suka banget nontonnya. gw suka banget chemistry antara empat sekawan gengnya Satrio, asli dapet banget. keliatan kalo mereka udah temenan lama. Satrio, Andi [Abimana Aryasatya, or formerly known as Robertino, the model], Herry [Albert Halim] dan ... *deep sigh* Nino Nina [Poppy Sovia]. aduh, mbakyu yang satu ini kece sekali deh, aku jatuh cinta ...

karakter empat anak manusia ini kuat sekali. Satrio with his devil-may-care attitude, Andi yang tai banget, sampe2 kalo lagi waras dan ngasih nasihat yang nujleb banget juga tai banget, Heri yang mirip Koh Pengki, kalo kata Pol menggemaskan, dan Nina yang .... graaaaaahh!! aku mau rambutnya, aku mau wardrobe-nya, aku mau butsnya, aku BAHKAN MAU MOBILNYA!!! Be eM Weeeeeee!!!! *melolong lapar*

interaksi di antara mereka juga oke banget, gw suka adegan ketika Nina ngoceh soal keluarganya, si Satrio diem aja ngedengerin sambil kerja benerin mobil, menurut gw itu adegan yang sangat .... wow! that's what long-time friends do. elu mungkin gak harus menyimak cerita temen lo sambil menatap tajam kaya mau makan temen lo, lo bisa aja sambil melakukan aktivitas lain, tapi lo tetep dengerin. ketika temen lo berhenti, itulah cue lo untuk berkomentar, whatsoever.

dan speaking about adegan, gw suka banget pengambilan gambarnya. standing ovation untuk Director of Photography-nya, Yunusdop *keprok untuk suami Mba Naboi*. seneng gitu akhirnya nonton film Indonesia dimana pengambilan gambarnya tuh gak basi. terakhir gw liat yang pengambilan gambarnya oke tuh .... Quickie Express. itu juga kayanya lebih berat ke Lukman Sardi-nya. punggungnya ganteng lho
dan Ario Bayu kakinya panjang.

selain cinematography, gw juga selalu tertarik sama dialog sebuah film. dan di film Catatan Harian Si Boy ini, dialognya cerdas2 banget! terutama si Heri dan si Tai Andi. filosofi tainya itu lho! ah gila, keren banget! nujleb! hihihi ...

"Elo bisanya pergi ninggalin tai di sini. Ntar ke tempat lain ninggalin tai lagi. Lama-lama dunia ini penuh sama tai lo!"

mantap, jendral!!

dan Herry ... walopun ceritanya dia "titisan" Emon, tapi dia berhasil bikin karakternya sendiri. dan aselinya, si Albert tuh enggak segitunya congnya. orangnya menggemaskan sekali! rasanya pengen gw karungin dan bawa pulang! congnya tuh imut gitu, bukan yang annoying. watch and learn, para bencong KW, Olga dan Ruben, WATCH AND BLOODY LEARN!!!

"Mulut lo tuh kaya setan! Gw bacain Ayat Kursi, mampus lo!"
"Heh! Enak aja! Bola disko gw hore selalu, tau!"

cukup kaget liat Robertino di sini, dulu gw ingetnya dia model cowoq bermuka blasteran yang jidatnya lebar banget. tampaknya dia udah belajar akan kelebihannya itu, dan mengganti tatanan rambutnya lebih sesuai. dan tak disangka, dia cukup oke beraktingnya lho!

dan Ario Bayu .... oookkkkhhh ..... apakah betul di kantor polisi ada orang seperti itu? kalo iya, saya ke kantor polisi sekarang untuk menjemputnya, berikut kaki panjangnya!
entah kenapa, rasanya keikutsertaan Ario Bayu di sini, aselik, cuma buat bikin penonton perempuannya pengen menunaikan ibadah Sunah Rosul sepulang menonton film ini. kita akan disuguhi pemandangan Ario Bayu pake baju montir, lalu Ario Bayu pake baju putih hujan2an, Ario Bayu bertelanjang dada, Ario Bayu rebahan di bawah mobil, Ario Bayu pake jaket kulit, Ario Bayu tampak belakang, Ario Bayu berpeluh dan beroli .... semua lengkap dengan kaki panjangnya itu.

dan seperti yang sudah gw sebut di atas tadi, hal2 yang enggak gw suka di film ini hanya dua. si londo KW dan Carrise Ketek Putri.

si londo KW, ya udah deh ya ... katanya lama tinggal di London, tapi gak ada aksen2nya acan! Bellamy! blasphemy! trus dia berakting kaya balok kayu. gw rasa balok kayu aja lebih bagus aktingnya. gw curiga dia titipan produser!

sedangkan Carissa, mungkin maksudnya karakter distressing damsel ini seperti Sandra Dewi di Quickie Express ya? ceweq yang fresh, seger, menggemaskan, minta dibawa pulang gitu. tapi koq fail? nggak ada tuh legendary line macam, "yah, sedih deh ..." yang menggemaskan itu. yang ada line2 yg bikin alis mata naik dan berpikir, "ni ceweq kenapa sih?"
dan, for some reasons, kalo lagi ngumpul sama si fabulous four itu, keliatan aja si distressing damsel ini ngematiin chemistry. bandingkan dengan How I Met Your Mother. awalnya Ted, Barney, Marshall+Nenek Sihir kan emang akrab, enter Robin. baru episode berikutnya aja udah keliatan kalau mereka emang berkawan baik.

soundtrack-nya juga kece. penempatannya tuh gak neko2, pas sama adegannya. salut juga sama yang satu ini.

so, buat kawan2 yang bingung wiken besok mau ngapain, nonton aja nih film ini! dijamin kalian terhibur. daripada nonton pocong perawan ngesot pake kancutnya DePe sama JuPe?

abis kalian nonton, mungkin kita bisa membahas kalo Mas Boy sama Doogie Howser lagi boys night out, apakah malam akan diakhiri dengan kegiatan isi diary?

ps. Catatan Harian Si Boy poster came from amiratthemovies.wordpress.com,
Ario Bayu image came from lautanindonesia.com,
image of the cast came from kaskus.us,
photo of me and Albert Halim by Rendy,
another picture of the cast from raditherapy.com.





 
;