Showing posts with label Ewan McGregor. Show all posts
Showing posts with label Ewan McGregor. Show all posts
13 March 2013 1 comments

[Review.Movie] Jack the Giant Slayer.2013

Fee-fi-fo-fum.
Ternyata sebelum menjadi seorang mutan berwarna biru, Dr. Hank McCoy adalah seorang bocah penguntit perdana menteri Inggris petani miskin bernama Jack (Nicholas Hoult) yang terobsesi akan kisah bangsa raksasa yang tinggal di puncak pohon kacang gigantisme. Bangsa oversized ini dipimpin oleh leluhur Philip Davy Jones Rufus Scrimgour Billy Mack, yang bernama General Fallon (Bill Nighy).














Suatu hari, ketika akan menjual kuda dan keretanya, Jack menonton sebuah pertunjukkan teater yang diperankan oleh Marvin the Paranoid Android Griphook Prof. Flitwick (Warwick Davis, hanya figuran, gue agak sedikit excited melihat beliau di sini sehingga gue merasa perlu untuk menyebutkan namanya), di sana ia bertemu dengan wanita cantik bernama Isabelle (Eleanor Tomlinson), yang ternyata seorang putri raja dengan pasukan pengawal yang dipimpin seorang Jedi sastrawan yang jatuh cinta pada seorang courtesan musisi glamrock kapten bernama Elmo ... nt (Ewan McGregor), yang memiliki jambul yang lebih die hard dari John McClane. 

Kuda dan kereta nggak laku bahkan hampir hilang, si princess entah kenapa nggak terjangkit kapten-pengawal-complex, dan Dr. Hank McCoy yang masih bernama Jack pulang membawa beberapa butir bibit kacang. Hujan deras, seorang putri yang kabur, dan seekor kucing oranye gendut kemudian, bibit kacang itu menjadi pohon raksasa, yadda yadda yadda and everybody lives happily ever after.  

Fee. Fye. Foe. Fumm.
Siapa yang mengira Bryan Singer bisa membuat film fantasi menggemaskan seperti ini? Selama ini film2 beliau yang gue tahu selalu bernada serius, sebut saja Mawar The Usual Suspects, Apt Pupil, Valkyrie, dan rangkaian film superhero, X-Men dan Superman Returns, yang sangat membosankan tetapi berhasil mengangkat paket nama Brandon Routh hampir melebihi pesawat dan burung di langit.

Dan menurut gue, Bryan did a good job. Menonton film ini terasa seperti menaiki wahana di Dufan, entah yang mana. Terasa menyenangkan dan menegangkan, namun pada saat yang bersamaan terasa lambat berjalan, walaupun bukan sesuatu yang buruk.


Layaknya film fantasi bertema kekeluargaan, jalan cerita dan ending dari Jack the Giant Slayer sebetulnya mudah ditebak, namun ada beberapa detail yang sedikit mengejutkan dan akan menghibur mereka yang menontonnya.

Erm, yeah, not that scene. 
Even though ... you know.
But, not that scene. That's not even from this movie. 
Nor any movie, that's a photo shoot.



Anyway, menurut gue adegan2 tak terduga di film ini menjadi salah satu daya tariknya, mengingat sutradaranya adalah orang yang mengejutkan dunia dengan Keyser Soze-nya. Dan layaknya Kevin Spacey sebagai Soze di The Usual Suspects (oh, shut it, film itu sudah berusia 18 tahun, dan saat review ini dibuat, lebih dari setengah penduduk bumi udah tau siapa Keyser Soze! Kalo belum tau, salahnya belum nonton!), Hugh Jackman di X-Men, dan Brandon Routh di Superman Returns, film ini juga memiliki seorang bintang yang namanya terangkat.

Ewan Gordon McGregor.



Iyak, salah foto lagi.
Mari diulang.

Ewan Gordon McGregor.



Emh.
*ngepel*

Yeah, dia sudah meraih fifteen-minutes-of-fame-nya di Trainspotting, tapi menurut gue Jack the Giant Slayer ini kembali membuat Ewan terlihat superior dibanding pemeran-pemeran lain, dan itu bukan karena jambulnya yang selalu sempurna. Bahkan menurut gue, performance Ewan melebihi sang bintang utama, Nicholas Hoult. Bukan berarti abang ganteng menggemaskan ini tidak menunjukkan akting yang baik, tetapi lebih terlihat karena ia ‘lelah’ setelah menjadi zombie kasmaran yang lambat di Warm Bodies. Honestly, kalau nggak ada Ewan McGregor dan Nicholas Hoult, juga seekor kucing oranye gendut, film ini akan terasa biasa saja.

Eleanor Tomlindon memerankan Princess Isabelle dengan baik, seorang putri yang nekat memilih jalan hidupnya sendiri (so very Disney ya?). She's even a very tough royal girl, this can be seen from the way she had her own (golden) armour and she rode her own horse. Bahkan ketika kotanya diserang, sang putri ayu nan geulis ini tidak ragu untuk turun tangan membantu Elmo ... nt dan pasukan kerajaan yang lain. Pun ayahnya, King Brahmwell (Ian McShane), beliau sedikit mengingatkan gue akan Theoden King di The Two Towers, waktu Helm's Deep diserang. Beliau turun tangan membela kerajaannya, dengan cara jadi mandor tentara, tapi begitu tenaganya dibutuhkan raja ini juga tidak segan mengerjakan pekerjaan kasar.


Raja teladan, mungkin dia banyak menonton televisi internasional dan menjadikan Jokowi sebagai panutannya. Saya kagum.

Film Ewan paling Holiwud komersil menurut gue adalah Angels & Demons. Yeah yeah, gue yakin ada banyak film lain yang lebih komersil, tetapi yang saat ini ada di top of my head adalah film yang masih ngotot mempertontonkan jidat Tom Hanks, so get over it. Mungkin seharusnya Jack the Giant Slayer juga direncanakan menjadi film fantasi komersil ala-ala Alice in Wonderland-nya Tim Burton (damn you, Disney!). tetapi, kehadiran Ewan berhasil membuat film ini terasa memiliki kualitas yang berbeda. And I think we need more actors like him in Hollywood.


Kekurangan film ini adalah skenario yang datar dan karakter Ewen Bremner yang bener2 minta di-bitch slap sampai Sweden.
Cukup ngagetin sebuah karya Bryan Singer memiliki karakter nggak berguna seperti orang ini.

Dan Stanley Tucci juga terasa tidak maksimal. Seperti Christoph Waltz waktu ditarok di The Three Musketeers. Bahkan Christoph di sana masih lebih berasa kualitas aktingnya daripada Stanley di sini.

Tentu saja, kita tidak boleh melupakan Bill Nighy. Walaupun Pakde satu ini tidak terlihat wujudnya, tetapi pesonanya tetap terasa melalui General Fallon yang berkepala dua. Hiii ...
Have to admit, though, aura villain-nya agak2 bernuansa Davy Jones, sans kisah cinta tragisnya.



Menurut gue film ini sangat menyenangkan ditonton, dan kalau kalian mau nekat menontonnya setelah Warm Bodies, it would be great. Nicholas Hoult aside, of course. Jadi, setelah berhangat-hangat bersama R dan Julie, you can laugh with Jack and Elmo ... nt. And his jambul. No, really, jambul itu sudah menempuh banyak situasi berbeda kenapa dia tetap tegak berdiri seperti bagian tubuh Ewan McGregor di film2 indie yang pernah dibintanginya di tahun 90an?


Notes.
- Jack the Giant Slayer poster came from http://teaser-trailer.com and http://collider.com
- General Fallon came from http://www.hollywoodreporter.com
- Jack watching a show came from http://collider.com
- Isabelle, Crawe, and Elmo ... nt came from http://www.flicksandbits.com

- Bryan Singer and Royal Guards came from http://cineplex.com 
- Ewan and Jonathan came from http://bohemea.tumblr.com 
- Elmo ... nt on a blanket came from http://ww4.hdnux.com   
- Ewan McGregor came from http://news.bestofewan.com
- Nicholas Hoult and Ewan McGregor came from http://upcoming-movies.com
- Scene from Jack the Giant Slayer came from http://filmofilia.com
- Nicholas Hoult and Bryan Singer came from http://justjared.com
- Tucci, Hoult, Nighy came from http://aceshowbiz.com
- Elmo ... nt came from http://www.tumblr.com


-

20 May 2012 0 comments

[Review] Angels & Demons

ada hal yang gue nggak ngerti dari kaum Casting Director di holiwud sana. kenapa mereka selalu menyuruh seorang Keltik yang guwanteng berbadan indah eksotis menawan untuk menjadi seorang ... PENDETA.

semua tentu masih ingat insiden gue dan Sup yang disantet edan2an sama seorang pendeta Jesuit Keltik merangkap fotografer? dan jangan lupakan pendeta bersuara tidak senonoh di Cowoq Bertopeng Setrikaan The Man In The Iron Mask, dan pendeta ekshibisionis yang hobi berenang bugil sambil diliatin Demi Moore? dan kaya semua pendeta2 itu belom cukup untuk membuat gadis2 manis, lugu, ceria seperti saya [dan Suppi] untuk berbuat dosa dan kemudian mengaku dosa di pangkuan mereka. gimana ga mati kalo pendeta ujutannya begindang semua???








sekarang ada lagi seorang Keltik yang dititahkan untuk menjadi pendeta.

Ewan Gordon McGregor.

yep, lelaki yang pernah "mampir" di mimpi gue itu. sekarang menghampiri gue dengan berbalut jubah hitam dan clerical collar. yaoloh.
boooooo!!!! pendetanya begitulah ujutannyaaa!!! kurang ajaaarrrr!!! *gamparin Ewan pake tjipokan2 ganas ... dan gamparin teman sebangku nonton pake gaplokan2 ganas*

jadi ceritanya jumat kemaren tuh geng JAHANAM [yes, H6 is now called JAHANAM, people. JAtiwaringin HA eNAM] dan Joy pergi nonton Angels and Demons.yah, emang dasar anak2 JAHANAM pada ga akur sama yang namanya rencana, jadi sempet keribetan gitu pas si Joy menawarkan diri untuk membeli tiketnya pas lunch time. yg ada gue ma Otan Alien Tari Alien yg kalang kabut nanya2in orang2nya pada mau ikut nonton ato engga. dan terjadilah, Frankie dan stuntman Afgan Didiet ga kedapetan beli tiket. akhirnya mereka beli tiket sendiri. huhu, maaf ya teman2. dan itu pun sempet hampir ada yang mengundurkan diri karena visa keluar malemnya nyaris ga tembus :|

sekitaran jam 6 sore, baru deh semua orang fix bisa nonton yang jam 8.30. bayangin sodara2 sekaliyan sebangsa dan setanah air. segitunya geng JAHANAM sama yg namanya rencana, sampe nonton udah segitu malemnya, masih ada yg bisa bilang 'liat ntar deh.' hahahaha. God, i love my friends *group hug*

anyway, filmnya. Angels and Demons.
gue belom baca bukunya, dan baru dapet tadi pinjemannya dari Mba Terry. jadi gue bener2 blind soal apa Angels and Demons ini. beda sama ketika gue nonton Da Vinci Code. gue udah baca bukunya, jadi gue yah .. ga expect apa2 aja gitu pas nonton. gimana engga! pas nonton aja gue yg telat 1/2 jam aja gitu *peyuk Sup*
iya, insiden nonton jidatnya Tom Hengs Da Vinci Code itu adalah pertama kalinya gue ketemu sama siluman Rubah berekor bersuami berekor sembilanku. unyuuu .... *peyuk Alex*

Sup: Suy, Suy, kayanya pas kita pertama ketemu elu belom dinistai si koki-vokalis Yunani-Sekot itu deh.

oh iya! betul itu, jadi bayangkan apa yang akan terjadi kalau saja yang jadi Robert Langdon itu Ralph Fiennes.

Tom Hengs: MAASSEEEEEEEEHHHH????

ya, emang ga ada hubungannya sih.
cuma agak kesilauan aja sama jidat kemaren.



anyway!

filmnya .....
.....................
......................

Padre McGregor ....

duh gusti, bener2 yg nyantol di otak gue abis nonton tuh ya si Padre itu. keji pisan deh ngecast si Sekot itu buat jadi Padre.

eLmo: forgive me, father for i have sinned ...
Padre McGregor: yes, my child.
eLmo: i have some impure thoughts about thee ... *melata ke pangkuan ... digeret Alex jauh2*

sejauh yang bisa diingat oleh otak gue, yang rentan memorinya engga lebih kece dari seekor ikan mas ini, Angels and Demons bercerita tentang diculiknya 4 calon Paus di Vatikan, setelah kematian Paus yang saat itu sedang berkuasa [halah bahasanya!]. sang penculik mengirimkan pesan ke Vatikan kalau dia akan membunuh satu per satu calon Paus ini di tempat umum setiap jamnya. enter Robert Langdon dan jidatnya dan ceweq ... Vittoria watsisname itu. oh dan bapaknya Suppi bapaknya Will Turner Switzerland Guard untuk membantu. dan ketika happening kejadian pembunuhan calon Paus itu, ada bonus cap panas di dada mereka. yang masing2 adalah sebuah ambigram yang bertuliskan 4 elemen. walopun Langdon, Richter dan Vittoria sempet bitchy2an nyolot2an mereka, tapi akhirnya ketauan juga, orang iseng mana yang nekat mengacaukan pemilihan Paus ini.

kalo untuk filmnya, gue lebih suka Da Vinci Code. mungkin karena gue emang suka tema di balik riddlesnya yg kontroversial itu [iye, gue emang demen sama yg ora ng'genah kaya gitu]. mungkin karena gue suka karya2nya Da Vinci. mungkin juga karena penjelasan2 di balik setiap riddlesnya itu sangat menarik? atau mungkin karena Jean Reno dan Eyang McKellen?

Eyaaannggg .. tjutju rinduuu .... *ngelendot di Eyang*

entahlah. bagi gue Angels and Demons engga lebih dari sebuah film action yang diangkat dari sebuah novel dan berlokasi di tempat yang SUWANGAT INDUWAH! edan itu patung2 malaikatnya, gereja2nya ... ROME, PEOPLE, ROME!!!
amaaarrreeee!!!!



dan jangan lupa Ewan McGregor berbusana pendeta, minus clerical collar dengan dada terbuka *JRODH!*

dan teman2ku tercinta .. kalian engga salah koq. emang Ewan McGregor ini mukanya mirip sama cowoq yang main di The Island, Trainspotting dan Moulin Rouge!.
sungguh.
emang mirip abis!
ga salah koq.


ps. pictures are from Google Image Search.

0 comments

[Review] Cassandra's Dream

entah sejak kapan gue tertarik sama film2nya Woody Allen.
well, not professionally, of course. hanya sekedar tertarik aja. gue ga kaya seorang teman yg tampaknya menyukai film2 beliau karena alasan filosif ... filsofo ... uh ... fi-lo-so-fis. ya itu. hell, i don't even know what "phylosophy" means!

film pertama beliau yg gue tonton adalah Everyone Says I Love You, itupun karena ada iming2 Tim Roth berdendang di situ. hihiihi. turned out filmnya cute sekali. lalu, of course, Match Point dan Scoop. bayangkan betapa menderitanya gue harus nonton film2 berisikan lelaki2 keltik ganteng seksi haram djadah [Jonathan Rhys-Meyers dan Hugh Jackman] yg ujung2nya bakal ditiduri sama Scarslut Johansen. perempuan keparat!

nah, film Woody Allen yg barusan gue tonton judulnya Cassandra's Dream.
berceritakan sepasang abang-adek, Ian dan Terry [Ewan McGregor and Colin Farrel respectfully, dan gue ga tau which is the youngest and which is the oldest! bahkan mungkin aja mereka dibikin kembar di sini O_o ] yang tertimpa musibah ...
kesulitan uang '_'

Ian is the brother who was stuck helping his father on the restaurant, and Terry was the brother who worked on a car garage as a mechanic, when he's not betting on races or game of poker. until he lost. big time. 90 grand. poundsterling. all money.

since Terry had declared to Ian that "my money is yours", the loss could only means the two brothers shared the ill fate. recalling the fact that their uncle lived a posh life in california, and he's coming down to england for a visit, the boys made a private talk with their uncle about their situation. the uncle agreed on helping because family comes forst over everything, but with one simple condition after all. he was on the verge of crashing down if a particular someone didn't sneak on him about his clinic's actual condition. so, he would need this particular person to be ... taken care of. he asked the boys to do this for him. because family comes first over everything.

filmnya cukup oke, Celtic boys aside.
gue suka kontras peran2nya Ewan dan Colin. dan di sini tuh bener2 kebalikan dari "standar prosedur" karakteristik peran2 merkea sebelumnya. Ewan [which made me assumed he's the big brother one], terlihat cool dan berdarah dingin. well, mungkin seperti Obi-Wan Kenobi kali yaa ... he was the one yg terlihat "semangat" untuk membunuh orang yg akan menyusahkan pamannya. dan Colin, desipt the cool and rough exterior he was so panicky, soft and all that on the task given.

agak2 pegimana aja gitu, secara terakhir gue liat film Colin yg baru itu In Bruges aja ya, dimana dia jadi pembunuh bayaran aja gituuu ...


and for some reasons [i seemed to like this phrase so much this month!], film ini bener2 terlihat sebagai film Woody Allen. gue ga bisa ngejelasin banget sih kenapa gue bisa berkesimpulan demikian. but there was just something about this movie that looked like Allen's movies that i'd watched.
mungkin twist filmnya? atau angle camera atau apalah. tapi gue melihat kemiripan antara film2 Allen yg udah gue tonton.

endingnya film ini ... yaahh .. demikian deh.
blood is thicker than water.

oya, ceweq2nya lucu2 di film ini ... hihihihihi

ps. pictures of Ewan and Colin and movie poster
came from Google Image Search.

 
;