27 October 2009 32 comments

Inglourious Basterds

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Cult

welcome to the war fairytale by the fabulous Quentin Tarantino.

tampaknya film ini akan menambah koleksi film Nazi-related gue di masa depan *gadis psikotik*. see? i told you, Nazi is something trendy these days. seems like anything with red flag and a black swastika on white circle related is something sells.

selain nama sang sutradara yang menarik perhatian gue di film ini adalah ... Nazi :|
awalnya rada ga minat sih sama ni film, gara2 makluk berkumis sok keren yang nongol2 di posternya. jiji. tapi yah, demi Om Tarantino, kujabani juga nonton Basterds ini.

nonton Inglourious Basterds adalah salah satu agenda jumpa kangen hewan2 Disney. yep, wiken kemaren gue dan si Beruang Kutub pergi mengunjungi sang Rubah di sarangnya. setelah bingung gimana mo ngisi waktu hura2 yang ga pake anonoh autis, kami memutuskan untuk nonton film ini.
ada yang aneh ketika baru memasuki studio. bukan, bukan karena layarnya yang super gede, mata gue berasa kaya bunglon - sebelah gerak ke kiri, sebelah gerak ke kanan - tapi kenapa salah satu penonton adalah seorang om2 yang membawa cucunya anaknya yang masih pecicilan di bawah umur. BANGET. tu om2 tau ga sih ni film apa? jangan mentang2 anaknya punya tato 666 demen si Jebred trus membabi buta ajak dia nonton film si Jebred dong.

Inglourious Basterds adalah sekelompok orang sinting yang bertujuan untuk membalas kekejaman tentara Nazi kepada kaum Yahudi. yep, geng sableng ini isinya orang2 keturunan Yahudi.

"We will be cruel to the Germans, and through our cruelty they will know who we are. And they will find the evidence of our cruelty in the disemboweled, dismembered, and disfigured bodies of their brothers we leave behind us. And the German won't not be able to help themselves but to imagine the cruelty their brothers endured at our hands, and our boot heels, and the edge of our knives. And the German will be sickened by us, and the German will talk about us, and the German will fear us. And when the German closes their eyes at night and they're tortured by their subconscious for the evil they have done, it will be with thoughts of us they are tortured with. Sound good?"


"When you join my command, you take on debit. A debit you owe me personally. Each and every man under my command owes me one hundred Nazi scalps. And I want my scalps. And all y'all will git me one hundred Nazi scalps, taken from the heads of one hundred dead Nazis. Or you will die tryin'."
- Lt. Aldo Raine -

noice.

on the other side, ada seorang gadis [tjuwantek jelita!!] yang menyimpan dendam kepada seorang Kolonel Nazi yang membunuh keluarganya ketika dia masih kecil. bukan, namanya bukan O-Ren Ishii koq, bener. dan emang jodoh dendam enggak bakal kemana, beberapa tahun kemudian ketika dia sudah tinggal di Perancis, bahkan mengganti namanya, seorang pahlawan perang Nazi kesuat2 olehnya, dan bahkan sampai meyakinkan seorang produser film untuk mempremierekan [bahasa apa ini?!] film tentang seorang gadis Indonesia yang ngakunya disiksa Pangeran negeri sebrang dirinya, yang dibintangi juga oleh sang gadis Indonesia yang PUWOL!! ga bisa ektingnya. marah, nangis, seneng, ngeden, takut mukanya gitu doang! kaya dibotox! tentara muda itu, di bioskop yang dimiliki gadis Yahudi cantik itu. sumpah tu ceweq cantik banget!

typical Tarantino, film ini juga dibagi2 menjadi beberapa chapter. dan seperti membaca sebuah kumpulan cerpen yang saling berkaitan, begitupun film ini. setiap chapter baru, kita akan disuguhi sebuah cerita utuh. mulai dari perkenalan, klimaks dan ending. menarik.
dan di masing2 chapter ada adegan2 violence ala sang sutradara. adegan violence yang sangat berlebihan dan jadi lebay! [14 liter darah keluar dari perut Tim Roth sepanjang film, dan di akhir film dia masih hidup, hello?]

gue cukup suka film ini. walaupun tidak sehebat para pendahulunya, sehingga gue mungkin belum mau menontonnya lagi dalam waktu dekat. tapi gue ga keberatan untuk membeli dvdnya. jalan ceritanya rapi, dialog2nya cerdas, pengambilan angle yang spektakuler, dan cast yang luar biasa.
ya, bahkan si Jebret itu pun tampil bagus di film ini. sebenernya dia emang bagus sih main pilmnya kalo bukan pilm komersil gitu. enek banget liat dia di Mr. & Mrs. Smith, sok ganteng banget. emang lagi masa2 caper ke Angelina Jolie kali ya? >_<



tapi kayanya gak worth aja gitu taro ni manusia di film ini gede2 di poster, porsinya dikit banget, dan dia kebanting sama yang jadi Colonel Landa. gila ni orang mantap banget!! dan jadi Hitler kocak banget!

nein nein nein nein nein nein nein!!!
- Adolf Hitler -


*ngakak guling guling* gue teringat sama Hitler yang di Russian Rhapsody nya Warner Bros XD oh ya, dan soundtracknya? noice. gue expect di album soundtracknya ada beberapa track yang dialog dari film ^^
watch out for Samuel L. Jackson's voice, peeps. the true bastard's voice. emh!

so, kalo  kalian penggemar film2 Tarantino, nontonlah film ini dan bersenang2lah. kalo bukan ya ... ikuti kata hati sajah. waktu kami nonton film ini, di tengah2 film ada segerombolan ababil yang keluar dari studio. mungkin otaknya ga nyampe ya untuk nonton ini? atau mereka hanya tertarik sama nama si Jebred itu doang?
siapa suruh.

ps. pictures came from Google Image Search.



19 October 2009 13 comments

The Ugly Truth

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Romantic Comedy

To:
Sup
Message:
Suy, aku mau kentjan gembira ma Gerry ma Pol ya.

From:
Sup
Message:
*GAMPAR*

To:
Sup
Message:
Suy aku mau .... sidak si Gerry ya.

dan setelah tertunda sehari, kejadian sidak menyidak laki orang Gerry itu terjadi juga. Sabtu kemaren gue dengan sakses nonton Ugly Truth sama si Pol dan Shinta.

awalnya niatan gue nonton ini murni mau liat BUTT-nya Gerry Butler *dirajam Sup trus dibuang ke sungai Anduin bareng perahu yang buat angkut mayat Pangeran Gondor*. filmnya yah gue expect standar rom-com lah. dan setelah gue nonton... emang standar rom-com ceritanya. tapi "pesan moral"nya mantaBH banget, jendral!!

centre cerita ini adalah Abby dan Mike, 2 manusia yang sifatnya bertolak belakang. Abby adalah perempuan yang hidup di dunia soap opera dan Harlequinn, di mana cowoq2nya adalah impian setiap wanita [well, y'know, baik hati,sopan, cerdas, pengertian, menerima wanita apa adanya, blah blah blah blah ...] dan Mike adalah seorang laki2 yang ... real. dia kasar, ngomong dulu baru mikir, blak2an dan yang sangat tipikal laki2 ... dia visual. it was the body that impress him first, not the brain.

yes, women, THAT is a real man!

anyway, Abby adalah seorang produser acara tv yang ratingnya mulai menurun. dan Mike adalah pembawa acara talk show yang membahas relationship pria-wanita. from the hard way. yep, Mike terang2an bilang kalo yang diliat cowoq pertama kali dari perempuan adalah fisiknya.

and here's where the fun starts.

Abby yang kaku jelas ga suka sama attitude Mike. ditambah lagi juragan studio tvnya mencomot Mike untuk mengisi sebuah segmen di acara berita pagi stasiun mereka. dengan gayanya yang nyolot blak2an itu. ughyeah banget deh!
dan apa yang terjadi? dengan sakses Mike menaikkan rating acara pagi itu! tentu saja dengan gaya hostingnya yang nyeleneh [nyuruh kedua pembawa acara ciuman live on air, hello?]

kontras antara Abby dan Mike makin seru ketika Abby ngincer tetangganya yang dokter, dan "memenuhi semua checklist yang dia bikin untuk seorang pacar impian".

tapi dibalik semua kegilaan Mike, ternyata ... he's not all that bad. walopun sayang sekali sisi ini jarang sekali ditonjolkan. di film ini. beh.

gue suka film ini karena the ugly truth itself yang dikasihliat sepanjang film. well, dari posternya aja juga udah bisa kebaca kan pola pikir kebanyakan cowoq yang emang bener, dan pola pikir ceweq yang ... emang bener juga. gimana ceweq2 kalo ngedeketin cowoq2 tuh berusaha kasih liat sifat terperfect mereka dengan maksud jaga image dimata si cowoq. dan selang beberapa lama setelah in a relationship, keluarlah sifat asli masing2 dan apa yang terjadi? sukur kalo sifat asli ga jauh2 amat sama sifat palsu, kalo bertolak 180 derajat?
mati aja lu!
padahal sebenernya buat apa sih susah2 jadi orang lain "cuma" buat menarik perhatian cowoq? toh ujung2nya yang diperatiin ma tu cowoq juga fisik, dan kalo dia suka ya dia juga bakal jadi orang lain yang bukan dia demi usaha to get in women's pants.


dan buat ceweq2 juga, sebaiknya ga usah cari pasangan yang ribet2 sesuai segala kriteria yang mungkin udah kita buat dari kecil. to be really honest, i did have that such checklist when i was younger, dan hasilnya? nol. none. nada. zip.
gue ga pernah nemuin cowoq yang bener2 sesuai dengan checklist gue itu.
perlu dicatat, list itu dulu eksis ketika gue masih 100% suka laki, dan tentu saja gue mengharapkan pasangan cowoq yang 100% suka ceweq.

tentu saja gue ga dapet. gue kan idup di dunia nyata. bukan dunia soap opera atau SHITnetron.
so, ladies, stop watching sopa operas if you want to get yourself a decent man. and you don't have to look, he will come to you. really.

oh ya btw, si Katherine Heigl itu pas interview E! Behind The Scenes suaranya keren, koq di film ini enggak ya? terdengar seperti wanita Amerika kebanyakan. dan fromsome angles, she looked like Scarslutt Johanssen. idih!
but Katherine's prettier. WAY prettier. and looked smarter.

well, film ini cukup menghibur kami bertiga. terbukti 3 anak manusia jahanam ini tertawa paling semangat ketika menonton. downside dari film ini mungkin endingnya yang cukup tipikal rom-com. tapi setelah itu ada penghujung yang cukup touche buat yang nonton. hehehe.


ps. images came from Google Image Search





06 October 2009 6 comments

Phobia 2

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Horror

when i first watched the first Phobia [4BIA], i thought it was smart, frightening and a favourite. when i heard there was a sequel, i made up my mind, that i must watch it in the cinema. it should worth.

so last night, i went to see it with my Polar Bear and Otan. my sister.

here are the stories. taken from wikipedia [with some of my editing, since it's still fresh in my memory], cuz i simply too lazy to write my own :p

Novice

the story focusing on a 14 year old; Pey, who has committed a crime Pa-Hin (throwing rocks) (being on the motorcycle throwing rocks to the cars windshield waiting for the car to crashed then steal money and other valuable items from the owner) and in order to keep the news low his mom decided that Pey must get ordained to become a buddhist novice to escape the crime he commited, under the guise of a monk, Pey remains unnoticed as a criminal. However, something deep down inside is bothering him. As he spend the night in the woods trying to meditate something is bothering him, his thoughts and something else. The grip of fear tightens as he realizes that 'karma' has no friend or foe when deciding a man's fate or fortune.


Ward

Arthit; a playful teenager crashes his bike and breaks both legs. At the hospital he has been moved from the ER room to a shared room. In the room, there is an old man in a coma who has been waiting for almost a month for his family to decide to pull the plug on his oxygen. What happens that night will make Arthit realize that being alone is always better that being around bad company.

Backpackers

Upon graduation, a young Japanese couple decided to travel around Thailand by backpacking. After failed attempts to hitchhike from Samui island to Bangkok, the boyfriend waves a 1,000 Baht note in hopes to entice passing cats to pick them up. What is hiding inside the truck's trailer? Is there something deeper and darker that lurks behind the kind smiling face of the truck driver who lets them hop in? The answers to these questions will cause an adrenalin rush like no other.

Salvage

Nuch is a car dealer. She makes her living by rebuilding severely damaged cars. But little do unsuspecting bargain hunters know, beneath the new upholstery and shiny repainted exteriors are cars with horror pasts. One night after closing the car garage she discovers her son is missing. Reviewing the security camera tapes she sees her son climb inside a car that she recently bought but nowhere on tapes has him climbing out "Cemetary Garage" where you drive off with more that you bargained for.

In Between

[note: i changed the title, it's not In The End as Wikipedia said. and it's quite interesting, since the four blokes in this segment are also in the 4BIA. and on the same titled part.]
Ter, Puak, Shin and Aey are the movie crew of an upcoming horror movie. They are shooting their last scene. On the last night, Puak is trying to be cool and tells one of the sick cast members that, "the show must go on". So when that actress accidentally dies during the filming she makes sure to come back from the dead to finish her role. The four of them must shoot the movie that has a real ghost playing the role of ghost in the end. and the main actress must not know about this.


if you seen the first 4BIA, you all can rejoice, because there's no ugly 3D-ed ghoul in this one. but, it took price to exchange. the stories are not as smart as the first one, some of them are overdone. if i went to see it for free, i might walked out on the third segment. it's fucking gory and i hate it. right from the very first segment.
bah!

but, i think i made the right decision to ask my friends who'd seen it, what do they think about it. when they told me that the four blokes from the first movie appeared again and their part this time was way better and funnier. so i didn't actually wasting my 25k rups to watch blood spilled here and there [bugger off SAW and HOSTEL!!!! *gives finger*]

in my opinion, the second and last parts are alright. less blood, [somewhat] reasonable plot - especially the last one, love the twist! gah. i hate hospitals >_<

my least favourite? the third one. BAH!!


24 August 2009 35 comments

Lajang dan Nikah, Sama Enaknya, Sama Ribetnya

Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Reference
Author:NisaSeliya, Okke Sepatumerah
gue pertama kali mengetahui keberadaan buku ini dari kolom review majalah kantor gue.
pertama liat gambarnya, koq lucu ya?
trus baca judulnya ... ngikik2 sendiri.
baca belakangnya, widih ... makin ngebet pengen baca XD

buku ini diangkat dari blog yang isinya seputar cerita perempuan2 lajang dan perempuan2 yang sudah menilkah. gimana yang lajang ga akan bisa lolos dari pertanyaan "kapan nikah? mana nih calonnya?" wateper watdehel gitu. yeah, gue juga sering dapet pertanyaan itu. dan gue sangat menanti2kan untuk menjawab "saya nunggu anak Tante cukup umur." atau "nanti Tante, begitu pacar saya selesai urus surat cerai dari suaminya."
atau mereka yang sudah menikah yang merasa kehilangan those butterflies in the stomach when they meet their crushes, girls night out bersama teman2 dan lain2.

gue menyelesaikan membaca buku ini dari jeda imsak sampai tidur setelah subuh. dan emang seru banget bacanya. gue baca segmen si lajang tuh berasa liat gue sendiri. hahahaha. yah, bedanya dia kerja freelance dan mampu travelling2 gitu, sedangkan gue enggak.
BELUM!

first destination: visiting Mas Ditto in Melbourne, then off to Adelaide. ughyeah!

dan membaca segmen menikah, itu adalah kondisi yang sangat gue hindarkan. nikah muda [banget], langsung punya anak, dan masih tinggal di Pondok Mertua Indah *no offence untuk kalian yang melakukan demikian*

untuk style penulisan, gue sangat suka stylenya si lajang. fun, energetic dan santai. enak aja gitu bacanya. dan sangat disayangkan, untuk segmen menikah aura penulisannya tuh mellow dan sendu. even ketika dia sedang menceritakan kalau dia itu senang.
kenapa ya? apa mau memberikan kesan mature?
tapi koq ga dapet ya? malah kayanya dia agak2, kasarnya nih, emosi datar cenderung menurun ketika menceritakan hidupnya sebagai istri orang dan ibu 2 anak.
dan entah kenapa malah bikin pembaca[baca: GUWE!!!] enggak merasa termotivasi untuk menjalani hidup kaya dia [baca: nikah muda, punya anak, tinggal di Pondok Mertuwa Indah]!
tapi ada yang bisa gue pahami dari kesenduan sang menikah. pertanyaan bererot yang kayanya kalo enggak ditanyain dunia juga ga bakal kiamat. pertanyaan yang dimulai dari "kapan nikah?" dan diikuti dengan "kapan punya momongan?" dan masih ada lanjutannya "kapan nambah anak?" truuusss aja ke "kapan mantu?"
iiih!! sumpah deh gatel2 banget sih mulut orang2 itu?

well, buat kalian2 yang sedang memikirkan mau menikah di usia muda [twenty to thirty something], ada baiknya sih baca buku ini, buat "research2" aja gitu.
marriage is a big step, and you better make sure you are DEFINITELY ready for it.
and, to top it all, you're doing it with the right person.



07 August 2009 19 comments

GI Joe: The Rise of the Cobra

Rating:★★
Category:Movies
Genre: Action & Adventure

last night i got this bastardly luck again. well, after being offered to make a report fromthe upcomingJava Rockingland [comes with a free entry, mind you], gue diberikan sepasang tiket gratis menonton premiere GI Joe: Rise Of The Cobra *thank you, Ficky!!*. walopun jam mainnya cukup malem, yaitu jam 9 malem, tapi tetep aja gue ma partner gue cabut ke TKP.

jujur aja gue ga expect apa2 dari film ini, kecuali Sienna Miller. well, itu pun juga bukan yang bela2in nonton kaya dulu Van Helsing [yep, sutradara dua film ini orang yang sama, Stephen Sommers]. dan mengingat film2 beliau yang dulu2, kaya Sang Ibu The Mummy, Sang Ibu Kembali The Mummy Returns dan Van Helsing, menurut gue film2 itu cukup menghibur. terbukti dari beberapa kali tempat kerjanya Shin yang sekarang ada sebuah stasiun tipi lokal yang sering banget muter tu pelm, sampe orang2 senusantara khatam sama linesnya, gue dengan setia akan ngejogrog depan tipi aja gitu ngakak2 sambil nonton, dan tak lupa smsan sama Sup.

so, gue mikir filmnya bakal semacam2 itu. film dengan bungkusan action, tapi dalemnya komedi.

dan apa yang gue dapat?
kesalahan.

oh my God, gue bersyukur gue enggak bayar untuk menonton film ini.
film berdurasi 2 jam yang terasa seperti 2 hari. dan cukup mengingatkan pada Superman Returns. bukan, bukan karena ada orang maha kuwat yang cuma bisa ditaklukan sama sepotong batu hijau cantik. tetapi karena bagian yang menurut gue sangat menarik adanya seorang penganten pria berkeliaran main pedang ada di depan. saja.
tapi emang gue akui cameo2 yg ada cukup oke [anjrot, Brendan Fraser ganteennggg sekali berseragam!!], dan dari segitu banyak lelaki yang ada di film ini, namanya Joe semua dong bo *rolls eyes cynically*  dan oufit pas mereka kejar2an di Paris bagus.

tapi actionnya itu booooooo ... gila lama banget!! aslilaaahh!! apalagi yg udah ke belakang2, sumpah gue capek banget ngeliatnya! dan banyak sekali keganjilan2 yang gue temukan di sini. yang jelas sih, obsesi siapapun-di balik-pengerjaan-film-ini cukup terlaksana. para karakter utama film ini berhasil mengalahkan jarak tempuh berlarinya Daniel Craig di Casino Royale. bravo!

jalan ceritanya cukup cetek, dan dialog2 yang oh-so-american movies. so hollywood. tapi ada sih line yang buat gue legendary banget, yaitu ketika ada dua lelaki berkomunikasi ada dua kalimat berikut ini: 'so, what's your status?' dan 'and, now we are alone'.
oh yeah.

dan menurut Rendy, beberapa adegan ada yg mengingatkan akan Star Wars, despite the fact di film ini ada Ray Parker yg jadi Darth Maul. dan emang bener sih ada seorang penganten pria berkeliaran main pedang sepotong adegan singkat yang membuat gue bersiap2 mendengarkan desahan seksi Darth Vader sebelum mengucapkan 'Luke, i am you father.'
tapi sekali lagi gue salah.
salah film, tepatnya.

dan judul film ini? tsk, bener2 ga sesuai sama isinya.
endingnya? membuat gue mengerang, 'NOOOOOO!!!!!'

maybe Stephen Sommers shouldn't give up working on movies he can do best, such as The Mummy and Van helsing.

duh ... udah deh. ga baik kayanya gue terusin ni review.
padahal gue ga bisa bikin film :|

ps. pic came from Google Image Search


03 August 2009 23 comments

The Devil Wears Prada

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Comedy

Miranda Priestley: Is there some reason that my coffee isn't here? Has she died or something?

.................

tiba2 gue melihat masa depan gue kalau menikah sama Alex deja vu kalau lagi lembur di kantor begitu menonton film ini.

yup, Devil Wears Prada. akhirnya gue nonton juga ni film, setelah ngekeuh belum mau nonton filmnya sebelum kelar baca novelnya. tapi apa daya, pesona sang Ibu Mertuwa Tante Meryl sangat kuwat dan luwar binasa, aku tak bisa menghindarinya lagi. beliau sangat cantik dan cool sekali di film. dan sangat anggun. dan walopun judesnya bisa nyaingin seseorang di kantor gue ampun2an, tapi tetep aja, gue rela deh diperbudak sama Tante cantik ini *murahanberat.co.uk*

dan Ibu ini jauh lebih baik bitchy nya daripada di bukunya :| gue masih bisa senyum2 gitu ngeliat dia minta hal2 aneh dari Andrea. tapi yg di bukunya rasanya hati sudah ingin mencabik2 rambut perak itu satu demisatu darikulit kepalanya *sadist.co.uk*



well, yah, bo, ini film lama, jadi ya udah deh ya. gue ga usah bikin sinopsisnya segala. gue yakin pasti ada yg lebih khatam sama bukunya dan filmnya daripada gue. yang paling menohok di film ini untuk gue adalah wardrobenya. gila keren banget, bo!
bugger off, Sex and the City! Devil Wears Prada's wardrobe rocks all the way!!
ingin deh rasanya memiliki busana2 itu. walopun kayanya terlalu berlebihan aja buat gue pake ke kantor di sini, plus gue ngeteng pulak. yang ada gue disuitin alay2 dan masteng2 gitu lagi. halah. tapi aku mau baju2 itu!!! terutama yang dipakai Andrea iniiiihhhh!!! *tunjuk bawah*


Maaaaakkkk!!!! keyen bangeeeettt!!! gila, gue suka sekali makeovernya Andrea itu. walopun emang orangnya cakep aja kali yaaa, jadi mo dimake over kaya gimana juga ya udah cakep aja solid totok gitu. nyebelin. sama aja kaya dia di Princess Diaries. nerdy2 lucu gitu dimake over jadi princess. dunia tidak adil :|

di film ini, tentu saja, gue tidak bisa melewatkan ujutannya opersonal asssistant Miranda yang satu lagi, Emily. duh Gusti ... keren2 sekali sih mbakyu2 dua itu.
Emily Blunt totally steals the scenes. she went along better with Meryl Streep than Anne Hathaway. sorry, dearie. and how i love her British accent. so lovely and sexy. and that sassy attitude. oh wow. dan gue suka karakternya Stanley Tucci di sini. [kalo kata Reza dan Rendy] gala banget bo! bencong2 bici yang baik hati gitu deh. aku suka dia. hihihi.

filmnya cukup menghibur dan gue ga ragu untuk menontonnya lebih dari sekali, terutama di waktu senggang gue ketika di luar hujan sambil ditemani secangkir teh atau coklat hangat dan segerobak potato chips atau nutrijell segentong sebagai cemilan karena gue terlalu miskin untuk begajulan bersama teman2 gue. i shall put it along with my other favourite rom-com, loveactually, Kate and Leopold, While You Were Sleeping, About A Boy and Serendipity.


ps.images from Google Image Search


02 August 2009 32 comments

Public Enemies

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Action & Adventure
eLmo: Suy, gue tadi liat 2 cowoq ganteng kejar2an, Suy.
Sup: hah? kenapa tuh? pacaran kelewat posesip?
eLmo: ga tau juga sih. tapi emang kayanyanya kejar2an napsu gitu, Suy. pake acara tembak2an, bunuh2an pula. ngeri deh.
Sup: hah? yang bener lo?
eLmo: iya, gue sama Alex sih udah sok tau gitu, bikin kesimpulan sendiri. kayanya cowoq yg mengejar lagi marah gitu gara2 cowoq yg dikejar ngedeketin pacarnya, trus ntar dari yg bunuh2an jadi jatuh cinta gitu.
Sup: ................. *cough*pasanganyanganeh*cough*. trus, lo liatnya dimana mereka bunuh2an?
eLmo: di depan bioskop.
Sup: di depan bioskop atau di DALAM bioskop?
eLmo: uh ....

maaf, sodara2. ternyata saya salah lihat.yang saya lihat itu adalah adegan di Public Enemies. hahahaha ... *dirajam pake ember item merk Anti-Pecah*

wiken lalu gue nonton Public Enemies bersama teman2 tercinta, geng JAHANAM. setelah melalui rapat yang pelik [karena ga ada yang mau memberi kata mufakat nonton Public Enemies atau Harry Potter dan dimana], akhirnya pada hari H, kira2 4 jam sebelum Prengki selesai pengajian di gerejanya PlaNgi  menonton, diputuskan untuk nonton Public Enemies di lokasi yang memungkinkan. awalnya cita2 berkumpul di Plaza Semanggi, tapi berhubung ada 4 manusia yang telat [Jaki, Didiet, Otan dan saya sendiri], akhirnya lokasi menonton dipindahkan ke gedung garing samping kantor  gue :|

kamipun menonton Public Enemies dengan penuh suka cita, dan embel2 dari Te eM untuk membaca segala sejarah FBI, John Dillinger, Melvin Purvis, dll dll dll .. er ... okay.





as we all know, film ini diangkat dari kisah nyata, dan curiganya sih kejadian ini juga adalah cikal bakal terbentuknya FBI [iya, gue males ngecek ke WIkipedia!]. yah eniwei, walaupun melakukan perampokan bank yang tampak brutal, John Dillinger mungkin bisa dibilang mirip Robin Hood. enggak, bukan Johnny Depp mirip Kipin Costner yang beraksen British  luwar binasa itu! *gebrak gebrak kayu 3x* tapi, John DIllinger dalam aksinya bener2 merampok uang yang ada di dalam bank. dia tidak mengambil uang yang sedang disetor nasabah, dan dia tidak mau merepotkan masyarakat sekitar [entah gimana caranya, secara beliau merampok bank?] yang menurutnya adalah tempat persembunyian paling aman. yep, dia bersembunyi sebagai rakyat jelata. he goes to movies, he goes to parties, he walks around like an innocent free man. fancy that!

dan begitu pulalah caranya beliau menemukan cintanya. ketika sedang menghadiri salah satu pesta. duh Gusti ... kalo gue ketemu orang macam Johnny Depp di pesta2 pejabat gitu, ngintil deh gue ikut dia pulang! ghu! *disambitin Sup dan Alex ... ngumpet di balik panci*
line2 beliau ketika mendekati sang gadis, Billie, puwol pisan deh! bener2 kudu dicatet sama semua lelaki Gemini! dahsyat! gombal tapi ga cheesy. me likey. gue kalo diomongin gitu ma lelaki Gemini Johnny Depp udah kesuat2 tiada akhir kali! hohohoho. *ditiban Polar Bear tropis*

adegan hide and seek antara DIllinger dan Purvis cukup seru. gimana Dillinger tampak selalu berhasil membaur di tengah2 penduduk. even ketika mukenye si Dillinger dipajang aja gitu di bioskop dengan woro2 [something like] "this man can be around you. look to your left, then look to your right." satu bioskop tuh yg patuh dan tertib nengok kiri kanan, tapi ga ada yg notis kalo John Dillinger tuh di antara mereka. amazing.


endingnya?
well ... sama amazingnya dengan fakta kalo orang2 1 bioskop ga ada yg ngeh kalo di antara mereka ada orang yang paling dicari saat itu.

filmnya cukup serius dan berbobot. dan emang film cowoq banget [apart from the casts], dengan mobil2 jaman dulu yang indah2 itu, adegan tetembakan plus kejar2an yang seru, walopun adegan seksnya minimalis tapi HUWOT banget aku benci gadis itu!!! *sambit2 Marion pake wajan panas*. dan busananya gue suka. baik yang cowoq maupun yang ceweq. asik aja gitu liatnya.
dan dialognya menurut gue cukup pas untuk sebuah film serius. tidak terlalu panjang sehingga penonton bosan, dan tidak terlalu pendek sehingga ada plothole.
dan gue suka prop yang ada di film ini. mobil, telepon, kotak telpon, dan lain2 ... keren.
the cars ... God, i love the cars!!! and the maaaaannnn!!!! *digeret Sup ma Alex jaoh2*


akting orang2 di film ini juga cukup keren. sayang Billie tampak hanya menjadi LUCKY BITCH!!! gadis yang merepotkan dia ga ada juga ni film masih bisa ditonton! damsel in distress semata. mungkin bener kata Adis, ga usah ditaro namanya di poster ni film juga bakal tetep laku.
buat yang suka Heat [kaya Emak gue], mungkin bakal suka juga film ini. secara sutradaranya sama aja gitu :|
dan yang suka Johnny Depp [kaya Emak gue juga], pasti suka banget beliau di sini. ng'guanteng tiada dua, boooo!!!!

oh ya, dan sepanjang film, Christian Bale dan Johnny Depp hanya sekali berbagi layar. ketika bertemu di penjara Indiana. mereka berdiri face to face dan hanya dibatasi oleh teralis penjara. betapa inginnya diriku menjadi teralis penjara itu *crut*

tapi, gue masih belum ngerti kenapa untuk nonton film ini harus baca sejarah FBI dan John Dillinger dulu.
Te eM, kau menyesatkan ...




ps. pics came from Google Image Search



 
;